Apabila dibandingkan dengan Shell dan Total, harga BBM Pertamina ternyata lebih murah. Misalnya, BBM jenis Pertamax di SPBU Pertamina dijual dengan harga Rp 9.000, sedangkan BBM Shell Super (setara dengan Pertamax) dibanderol Rp 9.125. Harga ini juga sama untuk BBM Ron 92 Total dan BBM Revvo 92 Vivo.
Di samping itu, harga BBM Pertamina juga masih kompetitif di ASEAN. Jika diperbandingkan dengan rata-rata harga di kawasan, harga bensin kita (Pertamax maupun Pertalite) masih terhitung lebih murah. Karena masih di bawah rerata harga bensin di negara ASEAN yang berada di level US$ 0,77 per liter.
Bahkan untuk solar, harga Indonesia di kisaran US$ 0,33 per liter (sebab masih subsidi). Harga ini masih terendah di tingkat ASEAN.
Epilog
Kenyataan diatas jelas membantah isu adanya permainan harga BBM di Pertamina. Seolah harga BBM yang tidak diturunkan saat ini karena adanya kongkalikong mafia. Ternyata, faktanya justru sebaliknya, bukan?
Harga BBM kita pun tidak di bawah kendali siapa-siapa kecuali peraturan dari Kementerian BUMN. Pertamina tunduk dan patuh atas ketentuan tersebut.
Untuk itu, setiap orang yang memahami logika bisnis Pertamina sebaiknya bisa berpikir adil. Tidak menghakimi pilihan kebijakan Pertamina ini hanya dari sisi "SPBU" saja (baca: mikro dan logika yang dangkal), tetapi juga melihat dampaknya secara makro.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H