Sementara, bagi satuan pendidikan yang berada di zona kuning, oranye, dan merah masih dilarang melakukan proses pembelajaran tatap muka dan tetap melanjutkan BDR.
Berdasarkan panduan tersebut, maka di Jawa Tengah masih banyak daerah yang belum bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka, termasuk Banjarnegara. Kabupaten Banjarnegara sampai saat ini masih termasuk zona merah, otomatis belum bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah. Dengan demikian Kabupaten Banjarnegara masih harus melaksanakan BDR sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Melihat fenomena tersebut, Dindikpora Kabupaten Banjarnegara mulai tahun ajaran baru 2020/2021 akan menjalankan "Kurikulum Bantu Orang tua di Rumah." Menurut Kasi Kurikulum SD Dindikpora Kabupaten Banjarnegara, Sunarto, M.Pd kurikulum yang akan diterapkan adalah kurikulum solutif, aplikatif, dan kontekstual serta tidak menyimpang dari kurikulum nasional.
Seluruh program belajar siswa dirancang untuk membantu pekerjaan orang tua di rumah. Setiap minggu sekolah akan memberikan tugas proyek membantu orang tua di rumah.Â
Misalnya, minggu pertama proyek menyapu dan bersih-bersih rumah, minggu kedua menyiram dan merawat tanaman, minggu ketiga mencuci pakaian, dan seterusnya.
Ketika anak menjalani proyek menyapu dan bersih-bersih rumah misalnya guru memberikan lembar kerja yang harus dikerjakan siswa sesuai Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai siswa.
Dalam proyek menyapu dan bersih-bersih rumah misal untuk muatan pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa bisa belajar tentang hadis kebersihan.Â
Untuk Matematika siswa bisa belajar menghitung luas rumah, jumlah keramik, harga keramik, dan sebagainya. Bahasa Indonesia siswa bisa belajar membuat laporan tentang proyek kebersihan rumah mulai dari perencanaan, lokasi, pelaksanaan, hasil, dan sebagainya.
Selanjutnya, untuk Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) siswa bisa belajar tentang hak dan kewajiban anggota keluarga di rumah, IPA siswa bisa belajar tentang lingkungan biotik-abiotik, IPS siswa bisa belajar tentang pembagian tugas di rumah, Â SBdP siswa belajar tentang hasta karya membuat kemoceng atau sapu.Â
Demikian juga untuk pelajaran PJOK. Setiap hari anak cukup mengerjakan tugas untuk satu atau maksimal dua muatan pelajaran saja dari proyek tersebut.
Model kurikulum membantu pekerjaan orang tua di rumah ini diharapkan menjadi sesuatu yang mengasyikkan bagi anak dan orang tua. Selain ringan untuk siswa, orang tua akan merasakan langsung manfaatnya. Demikian juga dengan kebersamaan mereka ketika anaknya mengerjakan satu jenis proyek selama seminggu.