Juga tentang para penumpang transportasi on-line yang diturunkan paksa di tengah perjalanan, karena adanya "sweeping"yang dilakukan oleh para pengemudi transport konvensional.
Lha Om-G, sampeyan iki kok sepertinya membela banget transportasi on-line sih? Opo sampeyan pengemudi taksi/ojek on-line ya? Atau pemilik kendaraan yang dijadikan taksi/ojek on-line? Hehe, bukan dua-duanya!
Apa atuh? Ye, Om-G mah hanya masyarakat kebanyakan biasa, juga sebagai konsumen transportasi publik. Yang mendambakan transportasi publik yang aman, nyaman dan terjangkau, yang mungkin juga merupakan keinginan dari anggota masyarakat lainnya. Iya ndak? Sebetulnya keinginan ini aneh ndak ya? Rasanya sih ndak aneh deh...
Juga, Om-G juga ndak membela banget transportasi on-line kok, ada hal-hal tertentu dari mereka yang harus diperbaiki dan dibenahi. Beneran! Tapi karena tulisan ini sudah panjang, ya sudah, terpaksa tulisan mengenai hal itu mudah-mudahan bisa Om-G tuliskan pada kesempatan mendatang, ok?
Sekian dulu dari Om-G ya... Mohon ampun ya kalau ada kata-kata Om-G yang kurang berkenan. Namanya juga orang. Rambut bisa sama hitam, tapi pendapat bisa berbeda-beda. [Apalagi rambut Om-G mah ubannya sudah tak terhitung, lha jadi sudah ndak hitam semuanya dong, hehehe...]. Peace ah...
Bien vous tous, et bon weekend.
Salam,
Om-G.
[Kompasiana.com/Om-G].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H