Tapi Om-G, apakah ini tidak melukai perasaan masyarakat banyak, yaitu para pengguna bis kota biasa? Wah Om-G bukan pakar masalah sosial ya, tapi mudah-mudahan masalah seperti ini tidak terjadi. Lha untuk kereta api, bis antar kota, kapal laut, kapal terbang juga ada kelas ekonomi, bisnis, dan first class, ‘kan? Mestinya kalau hal seperti ini diterapkan pula untuk bis kota, (mudah-mudahan) mah tidak menimbulkan gejolak...
Mudah-mudahan dengan penjelasan yang panjang dan lebar ini Om dan Tante tidak lagi cemberut kepada Om-G karena berani-beraninya mengusulkan bahwa tarif bis kota tidak perlu selalu murah. Jelasnya, untuk masyarakat banyak, tarif bis kota nya tetap murah tapi untuk yang ingin bis kota “kelas bisnis” atau “kelas satu”, wajar juga kalau tarifnya tidak harus murah, ‘kan?
Setuju, Om dan Tante?
Salam hangat,
Om-G.
[Kompasiana.com/Om-G].
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI