Mohon tunggu...
Olyvia Hendarwati Msi
Olyvia Hendarwati Msi Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer (Foreign Affairs Researcher)

Alumna: London School of Public Relations - Jakarta Higher School of Economics - Moscow

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Perseturuan Geopolitik dan Geoekonomi Cina - Amerika Terhadap Tatanan Global

23 Desember 2024   22:10 Diperbarui: 24 Desember 2024   01:14 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Just_Super 2019 | Konflik dagang AS-Cina istockphoto ID : 1153303958

Tantangan Amerika terhadap pengaruh Cina di dunia

Dunia saat ini sedang memperbincangkan perang dingin teknologi anatara Cina dan Amerika dan fenomena ini menjadi tranding topik di seluruh media internasional. Penjualan BYD, EV (Electronic Vehicle) produk Cina berhasil melakukan penjualan global 90% dan diperkirakan akan memperluas penjualanya dengan cara membangun manufaktur di Spanyol dan Hungary untuk mempermudah penjualan di pasar Uni Eropa. Keunggulan BYD di market internasional tentunya dapat menawarkan kualitas terbaik EV dengan harga terjangkau, maka tidak heran jika BYD memiliki banyak peminat di negara Eropa dan Asia.                

Amerika khawatir jika Cina akan mendominasi pasar global dan menjadikan Amerika secara ekonomi terbelakang. BYD (Be Your Dream) merupakan pesaing EV terberat TESLA saat ini di industri otomotif, bahkan EV buatan Cina ini sudah menggeser brand terkemuka Jerman Volkswagen. Hal tersebut  membuat Washington tidak ingin melihat BYD menjalankan bisnis atau penjualan di Amerika dengan alasan untuk memproteksi produk lokalnya. Disisi lain, jika Amerika tidak mengizinkan Cina melakukan bisnis otomotif di negaranya, maka akan menimbulkan dampak negatif  karena hanya menjadikan produk Amerika  terbelakang dan tidak dikenal di pasar internasional. Lalu, apa yang membuat Beijing sangat berpengaruh di dunia?

"Power is the ability to influence the behavior of others to get what the outcomes you want. There are several ways one can achieve this; one can coerce others with threats, one can induce them with payments or one can attract and co-opt them to what one wants". Nye on Soft power Theory

Secara politik, Cina tidak pernah mengintervensi atau ikut campur dalam urusan internal kebijakan luar negeri setiap negara di duni atau membuat perang. Amerika seperti dalam sejarah tahun 1979 yang mengintervensi kebijakan negara dan membawa ribuan pasukan militernya ke suluruh dunia. Sangat bertolak belakang dengan Cina yang bertujuan untuk merangkul negara - negara dunia untuk bekerja sama. Cina memperlihatkan dunia sebagai contoh dari The Rise of Asia karena berhasil mendapat kepercayaan dunia dalam menjalin hubungan antar negara. Dan berbicara tentang kembalinya kekuatan Asia, menururut Nye berkata bahwa "Softpower needed by cooperating or working together. We need the mix of Hardpower and Softpower or we called Strategy of Smartpower to get a win - win solution".

Pada tahun 2020 Cina mengambil alih posisi ekonomi tertinggi dunia dan tahun 2024 GDP Cina berhasil naik 19% seluruh ekonomi global. Amerika yang dulunya di tahun 2000 menjadi negara yang sangat berpengaruh di dunia tergantikan oleh Cina yang berhasil menjadi negara penting dengan lebih dari 120 negara mitra dagang dunia. Cina menjadi negara pusat industri terbesar dunia yang mampu memproduksi barang - barang konsumtif yang diinginkan pasar dunia seperti, teknologi, handphone, komputer. Menariknya disini, Amerika gencar melakukan propaganda melalui politisi dan media untuk memperingati dunia agar waspada dengan pengaruh Cina. Amerika berharap dunia untuk tidak terlalu dekat dengan Beijing tapi sebaliknya mempererat hubungan dengan Washington.

Arkadivna 2018 | One Belt One Road istockphoto ID : 1063844430
Arkadivna 2018 | One Belt One Road istockphoto ID : 1063844430

Belt Road Innitiative, strategi ekonomi Cina untuk membantu negara berkembang melakukan perdagangan internasional. Seperti kita ketahui Cina merupakan negara dengan populasi tertinggi dunia, membuat negarai tirai bambu ini menjadi potensi pasar besar di Asia. Sebagai penganut sistem ekonomi State Market Capitalism, Cina menawarkan bantuan untuk membangun infrastruktur antara lain seperti, jalur rel kereta api, pelabuhan guna mempermudah proses ekspor - impor terutama pada negara pasifik melalui jalur laut. 

Diplomasi Beijing mengutamakan equal relation dan siap berinvestasi agar seperti negara - negara Asia dapat bebas melakukan perdangangan antar negara dan tidak bergantung ekonomi negaranya pada Barat. Cina menggunakan strategi Belt Road Innitiative untuk menginvestasi infrastruktur wilayah bagian Asia, Afrika dan Amerika Selatan. Beijing melihat potesi tersebut untuk mempererat kerjasama perdagangan dengan Asia dan Afrika dikarenakan pertumbuhan ekonomi saat ini di Asia sangat pesat dan Afrika merupakan benua dengan pertumbuhan populasi yang juga pesat. Sejak saat itulah Washington mendeklarasi "trade war" dan mengumumkan tentara Amerika akan siaga untuk perang melawan Cina jika diprlukan. Amerika juga akan menarik pasukan militernya dari wilayah Timur Tengah untuk dikirim ke Asia Pasifik.

"Hegemony refers to the dominance of one group over another, supported by legitimating norms and ideas". Gramsci

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun