Bentuk Komunikasi Tindakan Sebagai Mutual Understanding
Komunikasi tindakan, seperti yang dijelaskan oleh Jrgen Habermas, melampaui sekadar pertukaran kata-kata. Ini adalah proses interaktif di mana individu saling berinteraksi untuk mencapai pemahaman bersama. Mutual understanding atau pemahaman bersama ini merupakan tujuan utama dari komunikasi tindakan.
Bagaimana Komunikasi Tindakan Membentuk Mutual Understanding?
- Orientasi pada Pemahaman Bersama: Dalam komunikasi tindakan, tujuan utama bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi juga memastikan bahwa informasi tersebut dipahami dengan benar oleh pihak lain. Ini melibatkan proses negosiasi makna dan penyesuaian pemahaman.
- Klaim Kesahihan: Setiap tindakan komunikatif mengandung klaim kesahihan. Artinya, setiap pernyataan yang kita buat mengandung klaim bahwa pernyataan tersebut benar secara faktual, benar secara normatif, atau dapat dipahami oleh orang lain. Melalui dialog dan negosiasi, kita berusaha untuk mencapai konsensus mengenai klaim-klaim ini.
- Dunia Hidup: Komunikasi tindakan terjadi dalam konteks dunia hidup (lifeworld), yaitu ruang intersubjektif di mana nilai-nilai, norma, dan pemahaman bersama terbentuk. Dalam dunia hidup, kita berbagi pemahaman yang mendasar tentang realitas sosial dan menggunakannya sebagai dasar untuk berinteraksi.
- Dialog dan Deliberasi: Proses mencapai mutual understanding melibatkan dialog yang terbuka dan inklusif. Melalui dialog, kita dapat menguji dan memperbaiki pemahaman kita tentang suatu masalah. Deliberasi memungkinkan kita untuk menimbang berbagai perspektif dan mencapai keputusan bersama.
Contoh Komunikasi Tindakan sebagai Mutual Understanding
- Negosiasi Kontrak: Dalam negosiasi kontrak, kedua belah pihak berusaha untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Proses ini melibatkan pertukaran informasi, klarifikasi, dan negosiasi terhadap berbagai klausul dalam kontrak. Tujuan akhirnya adalah mencapai mutual understanding mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak.
- Diskusi Kelompok: Dalam diskusi kelompok, peserta saling bertukar pikiran dan ide untuk mencapai pemahaman bersama tentang suatu masalah. Proses ini melibatkan mendengarkan pendapat orang lain, mengajukan pertanyaan, dan memberikan tanggapan.
- Konseling: Dalam konseling, terapis berusaha untuk membantu klien memahami perasaan dan pikirannya dengan lebih baik. Proses ini melibatkan dialog yang empatik dan aktif, di mana terapis berusaha untuk memahami dunia klien dari perspektif klien.
Tantangan dalam Mencapai Mutual Understanding
- Perbedaan Perspektif: Setiap individu memiliki pengalaman dan perspektif yang berbeda-beda, sehingga sulit untuk mencapai pemahaman yang sempurna.
- Bahasa: Bahasa dapat menjadi penghalang dalam mencapai mutual understanding, terutama jika terdapat perbedaan budaya atau latar belakang pendidikan.
- Emosi: Emosi dapat mengaburkan penilaian dan membuat sulit untuk mencapai kesepakatan.
Teori Habermas Kaitannya dengan Pajak Berganda InternasionalÂ
Jrgen Habermas, seorang filsuf sosial, dikenal dengan teori diskursusnya. Teori ini menekankan pentingnya dialog dan konsensus dalam mencapai pemahaman bersama dan keadilan. Habermas berargumen bahwa keadilan tidak hanya soal aturan atau hukum, tetapi juga soal proses bagaimana aturan itu dihasilkan. Dalam konteks ini, proses dialog yang inklusif dan rasional menjadi kunci untuk mencapai keadilan.
Kaitan dengan Keadilan Pajak Berganda Internasional
- Keadilan Prosedural:
- Dialog Antar Negara: Habermas akan menekankan pentingnya dialog yang setara antara negara-negara yang terlibat dalam perjanjian pajak ganda. Proses negosiasi harus transparan, inklusif, dan semua pihak harus memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan pandangannya.
- Partisipasi Wajib Pajak: Selain dialog antar negara, partisipasi wajib pajak juga penting. Habermas akan mendorong adanya mekanisme di mana wajib pajak dapat memberikan masukan dan berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan pajak internasional.
- Keadilan Substansial:
- Prinsip Keadilan: Habermas akan menguji apakah kebijakan pajak ganda yang ada sudah memenuhi prinsip-prinsip keadilan seperti keadilan distributif (pembagian beban pajak yang adil) dan keadilan prosedural.
- Mencegah Penghindaran Pajak: Habermas akan menyoroti pentingnya kebijakan pajak internasional yang efektif dalam mencegah penghindaran pajak oleh perusahaan multinasional. Ini karena penghindaran pajak dapat mengurangi pendapatan negara dan memperparah ketimpangan.
Bentuk Komunikasi Tindakan sebagai Mutual Understanding
Habermas membedakan tiga jenis klaim kesahihan dalam komunikasi: klaim kebenaran (untuk pernyataan faktual), klaim kebenaran (untuk norma), dan klaim kepahaman (untuk ekspresi individu). Dalam konteks pajak berganda, mutual understanding atau pemahaman bersama sangat penting.
- Klaim Kebenaran: Negara-negara perlu memiliki pemahaman yang sama tentang dasar hukum dan ekonomi dari pajak berganda.
- Klaim Kebenaran: Negara-negara perlu menyepakati norma-norma keadilan yang menjadi dasar dalam perjanjian pajak ganda.
- Klaim Kepahaman: Negara-negara dan wajib pajak perlu saling memahami kepentingan dan perspektif masing-masing.