Mohon tunggu...
OlIvio NIM 55522120021
OlIvio NIM 55522120021 Mohon Tunggu... Konsultan - OlIvioTritusia Asmoro - Mahasiswi S2 Mercubuana

Kampus UMB Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak Jurusan Magister Akuntansi Mata Kuliah Perpajakan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB1 Habermas Keadilan Pajak Berganda Internasional dan Bentuk Komunikasi Tindakan Sebagai Mutual Understanding 55522120021 Prof Apollo

19 Oktober 2024   10:42 Diperbarui: 19 Oktober 2024   10:46 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : modul dosen Prof Apollo

Implikasi untuk Kebijakan

  • Mekanisme Resolusi Sengketa: Habermas akan mendorong adanya mekanisme resolusi sengketa yang transparan dan adil, di mana semua pihak dapat menyampaikan argumennya.
  • Kerjasama Internasional: Habermas akan menekankan pentingnya kerjasama internasional yang lebih kuat dalam mengatasi masalah pajak berganda.
  • Edukasi Publik: Habermas akan menyoroti pentingnya edukasi publik tentang isu pajak internasional, sehingga masyarakat dapat lebih memahami dan terlibat dalam proses pembuatan kebijakan.

Teori Jrgen Habermas, khususnya yang berkaitan dengan tindakan komunikatif dan demokrasi deliberatif, memiliki relevansi yang mendalam dalam konteks kompleksitas pajak berganda internasional. Mari kita bahas lebih lanjut bagaimana teori ini dapat memberikan perspektif yang kaya untuk memahami dan mengatasi permasalahan tersebut.

Prinsip-Prinsip Kunci Teori Habermas yang Relevan

  • Tindakan Komunikatif: Habermas menekankan pentingnya dialog yang rasional dan inklusif dalam mencapai pemahaman bersama. Dalam konteks pajak berganda, dialog yang melibatkan negara-negara, perusahaan multinasional, dan masyarakat sipil sangat krusial untuk mencapai kesepakatan mengenai aturan perpajakan yang adil dan efektif.
  • Demokrasi Deliberatif: Habermas mengusulkan model demokrasi di mana keputusan diambil melalui proses deliberasi yang terbuka dan partisipatif. Dalam konteks perpajakan internasional, prinsip ini dapat diterapkan dalam perumusan dan negosiasi perjanjian pajak berganda, sehingga melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan.
  • Keadilan Prosedural: Habermas menekankan pentingnya keadilan prosedural, yaitu keadilan dalam proses pengambilan keputusan. Dalam konteks pajak berganda, keadilan prosedural berarti memastikan bahwa semua pihak yang berkepentingan memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam proses pembuatan kebijakan pajak.

Penerapan Teori Habermas dalam Konteks Pajak Berganda

  • Dialog Antar Negara: Habermas akan menekankan pentingnya dialog yang setara antara negara-negara yang terlibat dalam perjanjian pajak ganda. Proses negosiasi harus transparan, inklusif, dan semua pihak harus memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan pandangannya.
  • Partisipasi Wajib Pajak: Selain dialog antar negara, partisipasi wajib pajak juga penting. Habermas akan mendorong adanya mekanisme di mana wajib pajak dapat memberikan masukan dan berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan pajak internasional.
  • Prinsip Keadilan: Habermas akan menguji apakah kebijakan pajak ganda yang ada sudah memenuhi prinsip-prinsip keadilan seperti keadilan distributif (pembagian beban pajak yang adil) dan keadilan prosedural.
  • Mencegah Penghindaran Pajak: Habermas akan menyoroti pentingnya kebijakan pajak internasional yang efektif dalam mencegah penghindaran pajak oleh perusahaan multinasional. Ini karena penghindaran pajak dapat mengurangi pendapatan negara dan memperparah ketimpangan.

Manfaat Penerapan Teori Habermas

  • Solusi yang Lebih Adil: Dengan menerapkan prinsip-prinsip Habermas, diharapkan dapat dihasilkan solusi yang lebih adil dan berkelanjutan untuk masalah pajak berganda.
  • Legitimasi yang Lebih Kuat: Kebijakan pajak yang dihasilkan melalui proses deliberatif yang inklusif akan memiliki legitimasi yang lebih kuat di mata masyarakat internasional.
  • Meningkatkan Transparansi: Proses pengambilan keputusan yang transparan akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem perpajakan internasional.

Tantangan dan Keterbatasan

  • Kompleksitas Isu: Masalah pajak berganda sangat kompleks dan melibatkan berbagai kepentingan yang saling bertentangan.
  • Aspek Politik: Keputusan dalam bidang perpajakan seringkali dipengaruhi oleh pertimbangan politik.
  • Keterbatasan Waktu dan Sumber Daya: Proses deliberatif yang ideal membutuhkan waktu dan sumber daya yang cukup besar.

Kesimpulan

Teori Jrgen Habermas menawarkan kerangka kerja yang berguna untuk menganalisis isu keadilan pajak berganda internasional. Dengan menekankan pentingnya dialog, konsensus, dan pemahaman bersama, teori Habermas dapat membantu kita membangun sistem perpajakan internasional yang lebih adil dan efektif.

 

Komunikasi Tindakan sebagai Mutual Understanding dan Kaitannya dengan Pajak Internasional

Komunikasi tindakan sebagai mutual understanding adalah konsep yang sangat relevan dalam konteks perpajakan internasional, terutama dalam upaya mencapai kesepakatan mengenai aturan perpajakan yang adil dan efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun