Dengan semakin meningkatnya kegiatan terutama aktivitas manusia di perairan Estuari Sungai Brantas akan menyebabkan terjadinya eutrofikasi yang akan menimbulkan degradasi lingkungan atau menurunnya kualitas perairan.Â
Manajemen penting yang dapat dilakuakn untuk mengurangi proses autrofikasi di perairan Estuari Sungai Brantas adalah mengatur proses pembuangan limbah ke sungai untuk mengurangi masukan nitrogen dan fosfat. Tingginya masukan nitrogen dan fosfat ke perairan menyebabkan blooming fitoplankton. Selain itu, dapat ditingkatkannya kesadaran masyarakat terhadap arti penting kebersihan ekosistem perairan.
Selain itu perlu dilakukan pengelolaan kawasan estuari ini dengan mempertimbangkan tingkat kesuburan air karena hampir semua aktifitas di sana bergantung pada kondisi nutrien yang ada di estuari tersebut.Â
Terdapat pertanian yang intensif di DAS Brantas juga akan mempengaruhi tingkat kesuburan pada indicator nitrogen akibat penggunaan pupuk pertanian yang tercuci dan mengalir ke sungai.Â
Pengaturan penggunaan pupuk pertanian yang berlebihan perlu dilakukan untuk membatasi penyuburan estuari yang berlebihan. Dengan demikian konsep pengelolaan Estuari Sungai Brantas harus dilakukan secara terintegrasi dengan konsep pengelolaan DAS Brantas.
Sumber :
Daniel. 2007. Stuktur Komunitas Fitoplankton di Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur. Institut Pertanian Bogor.
Prihartanto. 2005. Kajian Kondisi Lingkungan Estuari berdasarkan analisis parameter nutrien NO2-N, NO3-N dan NH4-N Sebagai Pertimbangan Pengelolaan Kawasan Estuari Sungai Porong dan Wonokromo. Alami, Vol.10 : Institut Teknologi Bandung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H