“Tapi aku hanya mencintaimu Mir”
“Aku tahu itu dan begitu bodohnya diriku yang juga mencintaimu padahal aku tahu kawan baikku sangat mengharapkan cintamu”
“Mir, lupakan masa lalu. Kita buka lembaran baru, cerita tentang kita, kau dan aku tanpa Kamila” kata Rehan sambil menggenggam erat tangan Amira.
“Bisakah aku hidup tanpa rasa bersalah pada kawan baikku sendiri?” batin hati kecil Amira
***
Sudah tiga bulan ini Amira mencari keberadaan Kamila, bahkan ia melacak alamat rumah lama Kamila. Tapi kata tetanggga, Kamila sudah pindah dari rumah itu sejak tiga bulan yang lalu yang bertepatan dengan hari pertunangannya dengan Rehan. Apa mungkin Kamila masih mengharapkan cinta Rehan? Ataukah Kamila tak kuasa hati, berlapang dada membiarkan Rehan bertunangan dengan Amira.
“Kemana lagi aku harus mencarimu Mil?” tanya Amira
“Kamu dari mana?” tanya Rehan sambil bangkit dari duduk diteras, sudah satu jam ini dia menunggu Amira.
“Dari rumah teman” jawab Amira
“Siapa?”
“Kamu nggak percaya sama aku?”