Doa makan juga memberi kita kesadaran bahwa jika kita masih bisa makan dengan layak pada hari ini, itu karena Tuhan masih memberi kita rejeki, pekerjaan, penyedia nafkah, atau kesehatan untuk kita bisa menikmati makanan. Bersyukurlah, sebab ada banyak orang yang tak mampu memiliki situasi dan kondisi tersebut.
Dari sana, doa makan kemudian juga menjadi sarana pengingat agar kita peduli dengan piring-piring kosong pada meja yang lain. Dalam masa pandemi ini, ada banyak orang yang kehilangan pekerjaan, pendapatan, atau (sumber) nafkah mereka. Ada banyak orang yang kesulitan menyediakan makanan bagi anggota keluarganya.Â
Melalui doa makan, kita bisa berdoa agar Tuhan berbelas kasih dan memberi mereka makanan yang secukupnya. Lebih baik lagi jika kita bersedia menjadi jawaban doa bagi mereka yang membutuhkan, dengan membagikan apa yang ada pada kita agar mereka turut dapat merasakan anugerah Tuhan lewat makanan.
Berdoa pada saat makan juga menjadi sarana yang melaluinya kita mengingat dan mendoakan tangan-tangan yang telah berkontribusi menyediakan makanan bagi kita. Kita perlu berdoa agar kiranya Tuhan memberikan kesejahteraan dan berkat kepada para petani, peternak, nelayan, dan pihak-pihak yang telah berjasa menyediakan pangan kita.
Doa makan juga dapat menjadi cara untuk mengajari anak-anak bahwa tidak baik membuang makanan. Selain bahwa makanan adalah anugerah Tuhan yang tidak boleh disia-siakan, kita juga perlu menghargai kerja keras, usaha, waktu, dan keringat para petani, peternak, nelayan, serta berbagai pihak yang sudah berupaya menyediakan pangan bagi kita.Â
Menghabiskan makanan yang disediakan menjadi satu ungkapan penghargaan sekaligus penerimaan atas berkat Tuhan. Ada banyak orang di dunia yang tidak bisa makan di luar sana. Mengapa kita justru membuang-buang makanan?
Terakhir, doa makan juga menjadi cara untuk kita melihat bahwa Allah menopang hidup dan kehidupan dunia ini melalui satu aspek dalam kehidupan manusia. Makanan.
Meski masih terjadi ketimpangan atau ketidakadilan dalam sistem "rantai" makanan di dunia ini, tetapi tidak bisa dinafikan bahwa ada banyak orang yang mendapat rejeki dan makan melaluinya.Â
Tuhan berhak mendapat pujian untuk kebaikan dan pemeliharaan-Nya yang terus menerus dan setiap hari atas dunia ini; untuk matahari, untuk hujan, untuk angin, untuk pertumbuhan tanaman, untuk tanah, untuk air, untuk musim-musim, untuk petani, nelayan, peternak, para buruh, pekerja pabrik, pengemudi truk, pedagang, asisten rumah tangga, ibu, ayah, atau anggota keluarga yang membuat kita bisa makan hari ini. Itulah alasan utama kita berdoa saat makan. Memuji Allah, Sang Penyelenggara hidup dan kehidupan.
Berdoa pada saat makan adalah suatu tindakan kasih yang indah kepada Allah dan sesama, bukan tindakan klise atau mekanis untuk dilakukan setiap kali kita makan.
Satu hal lagi yang perlu diluruskan. Doa makan bukanlah sesuatu yang harus dilakukan sebelum makan. Berdoa sesudah piring menjadi kosong sungguh tidak akan mengurangi makna atau berkat Allah atas makanan yang kita terima.