Mohon tunggu...
Okti Nur Risanti
Okti Nur Risanti Mohon Tunggu... Penerjemah - Content writer

Menulis adalah salah satu upaya saya dalam memenuhi misi mandat budaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pluviophile, Petrichor, dan Keindahan Hujan

16 Juli 2020   19:09 Diperbarui: 28 Mei 2021   16:09 5470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pluviophile, Petrichor, dan Keindahan Hujan (medium.com)

Meski sering kali hujan menghambat banyak acara dan kegiatan, membuat jemuran tidak kering, dan membuat malas untuk berangkat sekolah atau kerja, tetapi saya tidak akan pernah mengeluh jika ia datang. 

Bagi saya, hujan adalah tanda kehidupan dan masa depan. Tanpa hujan, tanpa mendung, dan jika matahari terus bersinar cerah, kita sepatutnya bersusah hati. Hujan adalah anugerah yang datangnya perlu disambut dengan penuh rasa syukur.

Satu lagi. Saya juga suka puisi "Hujan Bulan Juni" karya Sapardi Djoko Damono yang tersohor itu. A remarkable poet, indeed.

Ah, jadi tak sabar menunggu hujan datang lagi.

Referensi:
1. _____ "Pluviophile"
2. Mustofa, Danar. "7 Tanda Kamu Adalah Seorang Pluviophile, Si Pemuja Hujan!"
3. Welianto, Ari. "Mengapa Saat Hujan Mengeluarkan Aroma?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun