Mohon tunggu...
Okti Nur Risanti
Okti Nur Risanti Mohon Tunggu... Penerjemah - Content writer

Menulis adalah salah satu upaya saya dalam memenuhi misi mandat budaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melihat Karya Baik Tuhan di Tengah Pandemi Covid-19

20 Mei 2020   10:36 Diperbarui: 14 Juni 2021   17:16 3328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: Megafon (Unsplash, Amanda Lins)

Fenomena yang disebut situasi new normal atau normal baru ini memberi kita kesempatan untuk mengubah pola pikir, gaya hidup, serta kebiasaan, yang mungkin akan menjadi kebiasaan yang baik bagi masa depan. 

Meski hal normal baru ini mungkin tidak akan berlangsung selamanya, tetapi kita dapat mengakui bahwa ada banyak manfaat yang kita peroleh dari sana, dan dapat kita teruskan sebagai gaya hidup yang baru ke depan.

Di bidang teknologi, Covid-19 ini memaksa kita untuk hidup dan terbiasa dalam peradaban IOT (Internet of Things) dan era industri 4.0. Siap tidak siap, mau tidak mau, realita ini harus dijalani saat ini dan ke depan. 

Siapa yang tidak mau melangkah atau berjalan dengan cara ini, silakan tertinggal atau ditinggal. 

Tanpa pandemi, kita mungkin akan terus nyaman menggunakan cara-cara lama, yang justru membuat kita sulit untuk maju dan berkembang dalam hal penguasaan dan pemanfaatan teknologi.

Memang, masih ada banyak ketimpangan dan ketertinggalan dari anak bangsa sebagai akibat dari kurangnya sarana prasarana, infrastruktur, bahkan kemampuan ekonomi untuk dapat mengakses kemajuan informasi dan teknologi ini. 

Namun, tanpa dipaksa oleh keadaan pandemi ini, kita bisa bayangkan, betapa jauh lagi kita akan menjadi ketinggalan dalam segi penguasaan teknologi.

Situasi lockdown atau PSBB juga membuat banyak orang jarang menggunakan kendaraan bermotor atau mengoperasikan pabrik dan industri. Hal ini berdampak baik pada lingkungan hidup karena terjadi penurunan tingkat emisi Co2 dan polutan lain. 

Langit menjadi lebih cerah, pemandangan menjadi lebih baik, dan udara menjadi lebih segar untuk dihirup oleh banyak masyarakat dunia belakangan ini. Pengurangan pemakaian bahan bakar juga membuat kita menjadi lebih hemat energi. 

Mungkin ini hanya akan terjadi sementara, tetapi tetap tak bisa dipungkiri menjadi salah satu anugerah yang patut kita syukuri.

Seperti sudah saya singgung dalam tulisan sebelum ini, situasi pandemi ini juga memaksa gereja-gereja untuk berpikir ulang dan merombak cara-cara pelayanan serta penjangkauannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun