Kita sudah bisa menyusun kerangka berpikir versi kita berdasarkan sumber terpercaya. Apabila kita membutuhkan penguatan lebih, bolehlah kita mencari jurnal ilmiah ataupun search referensi tambahan melalui google atau situs peramban lainnya. Â
3. Buat media presentasi semenarik dan sejelas mungkin
Bagian selanjutnya dalam persiapan presentasi ialah membuat media presentasi yang elegan, menarik, dan sejelas mungkin. Elegan di sini memberi arti bahwa media presentasi kita enak dilihat, mencirikan diri kita (tidak sembarang copy paste sana-sini), dan ringkas.Â
Hal ini memberikan gambaran kepada penikmat presentasi kita bahwa apa yang kita buat merupakan karya sendiri berdasarkan beberapa sudut pandang kajian referensi.
Selanjutnya, presentasi yang kita kemas haruslah menarik perhatian khalayak untuk dinikmati. Kita dapat memanfaatkan berbagai software presentasi baik offline maupun online untuk membantu mengemas bahan materi kita secara apik.Â
Untuk membantu menata poin-poin materi yang akan saya sampaikan saat presentasi, saya biasanya memilih memanfaatkan slides.go atau Canva sebagai acuan template presentasi kemudian dimodifikasi sesuai keinginan kita.
Hal yang tak boleh dilupakan saat kita mempersiapkan presentasi ialah unsur "kejelasan". Salah satu tujuan kita mempresentasikan suatu topik di depan dosen dan teman-teman ialah untuk menjelaskan materi yang menjadi bagian topik kita.
Jika kita tidak mampu menyampaikan materi secara jelas, sudah dipastikan teman-teman yang lain akan banyak bertanya di sesi tanya jawab (bukankah hal tersebut paling kita hindari?) atau malah kita ditinggal tidur oleh sebagian teman-teman karena presentasi kita yang tidak menarik, tidak jelas, dan membosankan.
4. Yakinkan khalayak bahwa pendapat yang kita sampaikan berdasarkan sumber
Bahasa lisan berbeda dengan bahasa buku namun bahasa lisan kita didasarkan sumber yang kita dapatkan dari buku, jurnal ilmiah, dan sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Apa yang kita sampaikan tentunya memiliki referensi valid sehingga ketika teman kita maupun dosen kita menanyakan secara lebih lanjut, kita mempunyai pedoman referensi yang dapat dipercaya. Bukan sekadar omong kosong belaka.
5. Hanya tuliskan poin-poin penting yang benar-benar kita kuasai