Mohon tunggu...
Oktav Unik Ardiana
Oktav Unik Ardiana Mohon Tunggu... Guru - Hamba Allah yang tengah menjadi seorang pembelajar. (Mahasiswi dan Guru IPA yang berdomisili di Banyumas dan Cilacap)

Anak perempuan pertama dari 4 bersaudara yang tengah belajar mengabdi pada dunia pendidikan. Masih terus belajar, belajar, dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keteladanan Gejala Alam Part 2: Dandelion Harapan Bersanding Energi Potensial dan Kinetik

20 Juli 2020   21:36 Diperbarui: 20 Juli 2020   21:26 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dansmedia.net

Apabila kita masuk diantara satu dari golongan tersebut, bukan tidak mungkin kita akan memiliki kecenderungan untuk lebih dekat dengan golongan yang berfrekuensi sama.

Hal ini tidak buruk, namun tetap perlu pembatasan pada hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip pegangan kita. Jangan sampai hal prinsip yang telah kita jaga ternodai dengan hal yang sebenarnya membawa kita pada situasi yang bukan menjadikan kita lebih baik.

Contohnya budaya belanja kredit ibu-ibu muda tiap bulan yang mungkin saja kurang sesuai dengan gaya hidup kita sebelumnya. Alih-alih ingin berbaur malah kita tercebur pada sesuatu yang sebenarnya tidak menjadi prioritas dalam hidup kita sebelumnya. (Hanya sebuah perumpamaan saja)

Di sisi lain kita pun perlu mengambil unsur-unsur kebaikan dari lingkungan kita. Misalnya budaya gotong royong, saling membantu, pengajian, arisan bersama yang dapat menumbuhkan semangat kebersamaan dan mengingatkan bahwa kita merupakan makhluk sosial.

Tak ada salahnya mengikuti kegiatan perkumpulan seperti PKK ataupun kegiatan perkumpulan lain di lingkungan masyarakat sekitar maupun di lingkungan kerja. 

2. Membentuk pribadi yang disegani bukan ditakuti

Segan dan takut merupakan dua kata yang memiliki makna berbeda. Apabila di dalam dunia pendidikan, seorang guru yang disegani oleh siswa biasanya memiliki kepribadian yang tegas. Sedangkan seorang pendidik yang ditakuti oleh peserta didik biasanya dikenal dengan sebutan guru galak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa definisi disegani berbeda dengan ditakuti.

Menjadi seseorang yang disegani memberi arti bahwa kita membaur dengan lingkungan sekitar namun kita tetap memiliki kharisma dan wibawa dalam berucap maupun bertindak.

Walaupun kita dekat dengan semua pihak dalam suatu lingkungan, akan lebih berwibawa jika tetap menjaga tindakan dan sikap. Ketika kita mempunyai wibawa, maka orang lain akan berusaha menghormati dan menghargai kita. Tentunya kita pun harus menghargai dan menghormati orang lain juga.

3. Mengajak namun tidak memaksa

Bukankah saat kita mengajak orang lain dalam kebaikan maka kita pun akan mendapat pahala kebaikan itu pula? Bukankah kita akan turut bahagia apabila kita mampu berbagi kebaikan dengan orang lain? Bukankah akan ada perasaan lega saat kita berusaha ikhlas dalam mengajak sesama untuk melakukan sebuah tindakan bernilai kebaikan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun