Usai mengucapkan kalimat itu, dengan sekejap, Dio menghilang dari pandangan dua anak itu. Dio merasa bahagia karena penantiannya selama 20 tahun akhirnya terbayarkan. Meskipun itu berarti dirinya harus menghilang, tapi Dio tidak mempermasalahkan hal itu karena itu lebih baik jika dibandingkan dirinya tetap menjadi makhluk labu abadi yang ditakuti orang-orang.Â
"Terima kasih, tuan labu."
Setelah melihat labu yang ada di depannya menghilang, dua anak itu kembali masuk ke dalam rumah. Sementara itu, Dio yang akhirnya terbebas dari kutukan tersenyum girang. Ia tidak menyangka niat baiknya itu bisa membuahkan permen yang selama ini ia nantikan. Dua puluh tahun penantian akhirnya terbayarkan. Dio yang menjadi manusia labu itu pun menghilang. Bulan yang awalnya merah perlahan berubah warna menjadi kuning kembali. 31 Oktober akhirnya lewat, hal-hal mistis yang hanya bisa dilihat manusia satu tahun sekali akhirnya hilang, dan Dio pun kini sudah terbebas dari kutukannya sebagai manusia labu.Â
Selesai.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H