Contoh perilaku dominan dapat dilihat saat Gilang selalu memaksa para korbannya untuk meminta maaf kepadanya. Ia juga menyebut dirinya dengan sebutan 'Mas' atau 'Kakak', sedangkan memanggil para korban dengan sebutan 'Dik'. Â Â
Perilaku dominan itu juga menjurus pada tindak manipulatif. Dilansir dari cosmopolitan.co.id, beberapa ciri dari tindak manipulatif dapat dilihat sebagai berikut.
1. Membuat korban merasa bersalah.
Gilang menggunakan alasan penyakit vertigo-nya sebagai senjata agar korban mau tetap melakukan apa yang ia inginkan.
Contoh lain, dari awal Gilang juga selalu menuntut korban untuk meminta maaf hanya karena hal sepele, seperti kesalahan diksi sampai-sampai korban tidak tahu harus berkata apa karena merasa serba salah.
2. Tidak peduli masukan dari orang lain.
Saat teman korban berkata bahwa ia mengalami sesak napas, Gilang tetap ingin meneruskan apa yang sedang mereka kerjakan, walaupun korban mengatakan bahwa hal itu mungkin akan berakibat buruk dan sangat membuang waktu serta tenaga.
3. Memaksa korban keluar dari zona nyaman mereka.
Gilang juga sering mengasumsikan bahwa korban yang mengatakan 'iya' berarti telah berjanji. Karena alasan itu, Gilang terus menuntut korban untuk melakukan apa yang ia inginkan.
4. Menurunkan kepercayaan diri.
Pada korban lain, Gilang bahkan tidak ingin menjelaskan lebih lanjut tentang penelitiannya saat korban meminta alasan yang jelas. Gilang justru mencemooh korban yang dianggap hanya anak sekolah.