Tapi, relawan Jokowi-JK juga bukan sekadar terpacu karena adanya ancaman ‘kengerian’. Mereka terutama jug terdorong untuk membuka lembaran baru dalam perpolitikan Indonesia. Jokowi-JK menghadirkan sisi kegembiraan dalam berpolitik.
Sosok Jokowi dengan segala kekurangannya jadi tumpuan. Jokowi mewakili terbukanya panggung panggung politik paling utama bagi mereka yang bukan dari kalangan ‘ningrat’ secara ekonomi, politik ataupun budaya. Jokowi mewakili hadirnya narasi-narasi praktis. Jokowi mewakili keadaban yang kini terkoyak impunitas dan ketidakpedulian para elit. Jokowi mewakili harapan dan pandangan tentang masa depan Indonesia.
Jangan salah. Relawan tidak terlalu berharap Jokowi-JK akan jadi superman yang mengerjakan dan menyelesaikan semua masalah bangsa.
Mereka berada di sisi Jokowi-JK karena pasangan ini diyakini tak bakal cawe-cawe dan merecoki kehidupan masyarakat dengan aturan-aturan yang membelenggu, tak masuk akal dan hanya mewakili spirit satu kaum saja.
Mereka berada di sisi Jokowi-JK karena pasangan ini bisa diandalkan untuk menghadirkan negara negara pada porsi yang seharusnya: menjaga rasa aman, memastikan jadi penyangga masyarakat yang terpinggirkan dan bekerja untuk kesejahteraan dan kemashalatan masyarakat.
Jokowi-JK bukanlah orang yang mendaku dirinya hebat pun turunan ningrat. Tidak mempersonifikasi diri dengan orang hebat. Mereka tampil jadi diri sendiri. Tampil sebagai bagian dari rakyat.
Dan, itu sudah lebih dari cukup. Salam dua jari !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H