"ane kagak bisa ta, udahlah ente aja yakk,"
Mendapat comentar Ustman begitu, saya jadi deg degan, bagaimana mungkin saya yang sudah terlalu lama melupakan shalat tiba tiba menjadi imam?
Kami lalu menuju tempat shalat, yang
memang sudah disediakan oleh boss saya,
untuk dia shalat, karyawan dan para
pembeli, bentuknya semacam gubuk tapi
besar, rangka kayu yang kuat, dan cukup
jika buat berjama'ah 8 orang, letaknya berada di halaman belakang showroom,
Ustman merapikan barisanya yang saya
suruh berada di sebelah kanan agak maju,
suasana menjadi hening, akhirnya dengan tekad yang kuat, sholatpun
dimulai,
"Ya Allah, saya berniat sholat wajib Magrib 3
rakaa'at sebagai imam benar benar karena Allah"
"Allahu Akbar"
saya lanjutkan dengan membaca doa iftitah
didalam hati,
"Maha Besar Allah dengan sebesar-besarnya. Dan segala puji bagi Allah sebanyak- banyaknya. Dan Maha suci Allah siang dan malam. Kuhadapkan wajahku, kepada yang menjadikan langit dan bumi, aku cenderung lagi berserah diri kepada Allah dan bukanlah aku dari golongan orang- orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku kuserahkan hanya kepada Allah, Tuhan semesta alam. Sekali-kali tidaklah aku menyekutukanNya . Dan dengan demikian aku ditugaskan,
dan aku adalah dari golongan orang-orang Muslim (Islam).
hati saya terguncang hebat, merinding, menangis lirih, ketika mengucapkan,
"Inna solati wanusuki
wamahyaya wammamati lillahi rabbil'alamin"
Seakan akan saya mendapatkan tamparan hebat atas apa yg telah selama ini aku lakukan, hati sangat miris, sungguh nista diriku ini dihadapan Allah SWT. Ya Allah Ampunilah segala dosa hamba Mu ini,
sumpah saya bahwa sholat, ibadah, hidup dan matiku hanya untuk Allah, teramat sangat membuat saya tak berdaya, entah apa yang membuat shalat ini begitu khusuk dalam menghayati, memang sejak kecil saya di didik untuk bisa shalat sekaligus tahu artinya, mulut melafalzkan, hati yang mengartikan, akan tetapi sholat ini sangat berbeda, inikah pertobatan saya ya Allah ?