Mohon tunggu...
Adit Okta
Adit Okta Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

belajar setia dengan apapun dan pasrah menerima sesuatu keadaan yang diluar kemampuan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kisahku Saat Detik-detik Bertobat dan Inspirasinya

17 Juli 2012   12:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:52 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya saya tetap memutuskan agar tetap jalan ke kos kosan Lia, selekas nutup showroom,
"ya lia nanti jam 9 aku ke sana" sms balasan untuk lia,

Adzan magrib telah terlewan 15 menit, suara ngaji di hpnya Ustman telah aku minta juga lewat bluetooth, Terdengar suara Mas Angga anak bos saya, menyuruh untuk mundurin mobil, tandanya mau tutup toko, aku bergegas menuju meja belakang mengambil kunci kuncil mobil, seperti biasa saya sopirnya dan Ustman juru parkirnya, suasana agak canggung, tidak seperti biasanya, masih terasa aura kegundahan sebelum magrib itu, pikiran sungguh kosong, hampir saja saya menabrak gara tidak fokus terhadap aba aba Ustman, "ta stop, ! " teriak Ustman dari belakang sambil menahan laju mobil yang saya mundurin,

"Kenapa ta?" tanya Ustman,

"gak man, gue masih kepikiran aja sama yang tadi, ngena bgt man ma gue," balas saya,

"lo beresin aja dulu, nih mobil,

Selang beberapa menit, terlihat boss saya dan anaknya sudah siap untuk berangkat pulang, dengan mobilnya toyota Fortuner warna hitam legam yang sangat mentereng,

"ta saya pulang, ntar anterin kunci mobil ke rumah yah," pesan bos saya,

"iya pak! " aku membalasnya,

Setelah kepulangan bos, saya dan Ustman cepat cepat menyelesaikan tanggungan mobil yang masih di depan, menyisakan 2 mobil, inova dan jazz, untuk yang terakhir agak gampang karena tempat parkirnya tersisa luas, jadi tidak perlu diparkirin Ustman, dia menutup pintu pagar depan dan rolling door,

Saya sudah ada di sofa belakang tempat yang biasanya diperuntukan tamu showroom, sambil menunggu Ustman aku santai sejenak mengisap rokok,

Ustman terlihat telah selesai, lalu mendatangiku sambil berkata,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun