Mungkin kita ganti pertanyaan tersebut,
Apakah kita sebagai generasi muda dan milenial bisa mengatasinya?
Jawabannya, bisa!
Perubahan besar berawal dari hal-hal kecil yang baik. Karya sastra seperti cerpen, puisi, prosa dan lain sebagainya bisa kita publikasikan dengan baik melalui media sosial. Kendati demikian, remaja dan generasi milenial lebih suka menghabiskan waktu dengan gadget daripada membaca buku. Bukankah dengan begitu semua hal saat ini bisa diakses dengan mudah?
Tergantung bagaimana cara kita mengemas hal-hal tersebut menjadi sebuah inspirasi untuk mengembalikan citra baik gerakan feminisme. Bukan hanya wanita, pria juga bisa ikut andil dalam menyuarakan sesama keadilan dalam gender. Menjadi penulis yang bijak adalah syarat agar kita bisa diterima masyarakat banyak, terlebih lagi kesetaraan pada pria dan wanita.
Dengan saling bertukar pendapat dan ide, maka akan muncul konteks baru yang kita sendiri tidak akan mampu menebak seperti apa ide-ide tersebut. Melalui pembuatan konten dan unggahan yang mendidik, gerakan feminisme harus bisa berfokus pada usaha untuk meningkatkan kesadaran tentang keadaan wanita. Tegaskan dengan lantang bahwa gerakan feminisme bukan hanya sekedar tren.
Menciptakan sebuah karya yang baik juga harus memperhatikan aspek-aspek tertentu agar tidak semakin menimbulkan kesalahpahaman. Karya tersebut tidak harus menyindir atau bahkan mendiskriminasi gender tertentu, sebab kesetaraan bukan hanya sebatas perang tempur antara pria dan wanita.
Jangan jadikan feminisme sebagai penghilang status maskulinitas pada pria. Jadikan feminisme sebagai langkah awal bahwa pria juga perlu paham kesan maskulin dan patriarki bukanlah bentuk penindasan untuk kaum wanita. Pria perlu menyadari dengan mendukung feminisme,, mereka akan terbebas dari bayang-bayang patriarki.
Bagai siang dan malam, pria dan wanita diciptakan untuk saling melengkapi. Bukankah lebih baik jika kita bisa hidup berdampingan dengan bersejuk hati?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H