- Tidak siap menghadapi stimulus dan penolakan
Kadangkala pada saat anda mengajak anak ke suatu pusat perbelanjaan, tiba-tiba dia melihat benda yang sangat menarik perhatiannya sehingga ingin memilikinya atau melihat kolam air dan ingin segera nyemplung ke dalamnya. Serangan keinginan yang mendadak ini menjadi dorongan yang kuat dan saat dilarang atau mendengar penolakan dari anda, maka ada hempasan dalam dirinya. Kurang lebih miriplah seperti ketika anda “ngebet” terhadap sesuatu dan ternyata… kwok..kwok.. gagal mendapatkannya, padahal tidak ada tanda-tanda bahwa anda akan ditolak. Untuk yang satu ini, kuncinya adalah kesiapan. Mengenai kesiapan ini yang akan dibahas lebih lanjut di bagian pencegahan.
2. UNTUK MENDAPATKAN PERHATIAN SEGERA
Anak-anak memerlukan perhatian seperti tumbuhan memerlukan air dan sinar matahari. Anak yang cukup mendapat perhatian atas hal-hal baik yang dilakukannya akan tumbuh menjadi anak yang mampu menghargai orang lain, percaya diri dan tangguh melangkah ke depan. Penelitian-penelitian mengenai ini pernah dirangkum oleh Alvin Powell (1998) dan dipublikasikan di Harvard Gazette.
Mari kita hitung dalam satu minggu, berapa jam anak bersikap ceria, netral dan tantrum? Katakanlah anak mengalami periode tantrum setiap hari, 2 jam dalam sehari (meskipun sangat jarang yang seekstrim ini) artinya hanya 8% saja dari seluruh waktu hidupnya dia berada dalam periode tantrum. Lalu sisanya yang 92%, apakah anak mendapatkan PUJIAN karena bersikap netral bahkan ceria? Mungkin anda baru menyadari bahwa perhatian orangtua kadang tersedot pada kejadian negative saja dan menganggap kejadian netral bahkan positif sebagai sesuatu yang “sudah seharusnya begitu”. Maka jika anda baru memberi perhatian dan heboh pada saat anak tantrum, tidak heran bahwa tantrum dijadikan senjata ampuh untuk mendapatkan perhatian dengan SEGERA alias an instant ticket to get attention.
Oleh karena itu, sering-seringlah mengapresiasi anak ketika ia bersikap netral dan manis, baik berupa pujian, senyuman, pelukan, elusan, bermain bersama, bonus membacakan cerita dan hal-hal lain yang disukai anak. Catch them doing good! Begitulah kira-kira. Jika anak sering rewel sekedar untuk mendapatkan perhatian, maka artinya anda memang jarang menunjukkan kasih sayang saat dia manis atau bersikap netral!.. (pakai tanda seru dong, biar mak jleb)
3. KARENA CARA INI SELALU BERHASIL
Sebagai mahkluk yang memiliki kehendak, adalah wajar jika anak mempunyai keinginan. Entah karena kurang dilatih meminta dengan cara yang baik, frustrasi atau sekedar coba-coba setelah mengamati lingkungan, anak bisa memilih cara merengek, meraung dan sejenisnya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Jika pada percobaan pertama (first attempt), cara ini berhasil, maka bawah sadar anak akan merekam. Meskipun ketika di kemudian hari anda sadar bahwa anda keliru bersikap dan tidak memberikan pada kesempatan berikutnya, ada kemungkinan anak akan mencobanya berulang-ulang hingga batas pertahanan anda. Anak-anak mempunyai persistensi yang luar biasa. Anda tentu ingat bagaimana anak-anak belajar berjalan, meski jatuh bangun mereka tidak putus asa. Penyebab tantrum jenis ini bukanlah tantrum spontan, tetapi tantrum hasil belajar yang kemudian menjadi kompetensi bawah sadar (unconscious competent)
Tantrum jenis ketiga ini adalah bentuk kecerdasan anak mengamati situasi. Jika anda adalah tipe yang akan melakukan apa saja agar anak berhenti tantrum, entah karena tidak tahan berisiknya atau malu dilihat orang, maka anak akan menjadikan kegiatan ini sebagai senjata pamungkas untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. It sounds tricky, tetapi sesungguhnya ini adalah kecerdasan di level instingtif.
4. GANGGUAN PERKEMBANGAN ATAU GANGGUAN PSIKOTIK