Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Stop Ganti Menteri Ganti Kurikulum

25 Oktober 2024   12:31 Diperbarui: 26 Oktober 2024   07:02 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi para peserta didik. Sumber: iStock

Untuk itu, sekolah dasar harus menjadi fondasi yang kokoh untuk penguatan litarsi, numerasi dan karakter. Sebab anak yang tidak memiliki kemampuan memahami dan berhitung tidak akan mampu menguasai ilmu pengetahuan yang terus berkembang.

Guru harus mampu menciptakan lingkungan sekolah yang baik bagi anak untuk dapat belajar dengan tenang dan nyaman.

Sejak 2021 pemerintah selalu mengadakan asesmen literasi dan numerasi serta survei karakter. 

Maka sudah seharusnya asesmen-asesmen ini dapat membantu pemerintah untuk bisa memetakan program-program strategis guna meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi anak-anak didik kita yang saja berada di bawah rata-rata.

Asesmen dan survei karakter yang dilakukan memang bertujuan mengetes kemampuan membaca dan memahami teks serta kemampuan matematis siswa dan bagaimana karakter para peserta didik.

Untuk itu solusi yang diambil harus menjawabi masalah-masalah pendidikan kita saaat ini secara tuntas. 

Solusi yang diambil juga harus memperhatikan ragam budaya, etnis dan latar belakang kemajuan dari setiap provinsi. Apabila masih menyamakan anak-anak kota di pulau Jawa, Sumatera, dan Bali dengan anak-anak didik di NTT dan Papua, maka itu kekeliruan besar. 

Program-program yang sampai kepada anak-anak didik harus mampu menjawabi semua perbedaan yang ada. Tentunya untuk anak-anak di desa tidak boleh disamakan dengan anak-anak yang ada di desa.

Memang meningkatkan kualitas pendidikan di suatu daerah tidak semudah kita membalikan telapak tangan. Butuh kerja keras dari semua pihak atau stakeholder yang ada.

Kita tidak harus ganti kurikulum. Apa yang sudah ada ini sebaiknya disempurnakan. Kekurangan-kekurangan yang ada diperbaiki. Sementara itu, hal-hal baik dipertahankan dan diperkuat.

Dengan penyempurnaan dan pematangan yang lebih sungguh terhadap Kurikulum Merdeka Belajar saat ini, Indonesia bisa menjadi bangsa yang cerdas untuk menyongsong Indonesia emas 2045.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun