Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hardiknas, Laju Globalisasi dan Kurikulum Merdeka dalam Sistem Pendidikan Nasional

2 Mei 2024   02:00 Diperbarui: 2 Mei 2024   02:02 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin terbukanya akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat telah menutup celah antara masyarakat pekotaan dan pedesaan serta semakin mempersempit jarak antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda.

Jika sudah menjangkau semua lapisan masyarakat, maka yang harus diusahakan secara serius adalah meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri.

Hal ini mencakup berbagai bidang dalam dunia pendidikan mulai dari peningkatan kualitas guru sebagai pendidik, peningkatan kurikulum yang relevan dengan tuntutan masa kini, serta pemanfaatan teknologi pendidikan untuk mendukung pembelajaran yang lebih interaktif dan efisien.

Pendidikan harus diprioritaskan untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia dalam menghadapi tantangan global yang semakin tidak mudah.

Untuk itu transformasi pendidikan adalah sesuatu keniscayaan. Dalam menghadapi globalisasi tidak ada pilihan lain kecuali meningkatkan competitiveness human capital kita. Itu saja.

Tetapi selain meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, jangan lupa juga untuk menata karakter kita sebagai bangsa Pancasilais agar tidak tergerus oleh nilai-nilai baru yang datang dari luar.

Kehilangan jati diri akan membuat kita terperosok dalam keterpurukan kehilangan jati diri yang bisa berakibat fatal yaitu kehilangan kedaulatan kita.

Kurikulum merupakan instrumen untuk menciptakan pembelajaran yang sesuai. Untuk itu kehadiran kurikulum merdeka belajar diharapkan mampu menjawab tantangan global dunia pendidikan di mana sekolah harus menjadi tempat yang aman, inklusif, dan menyenangkan untuk belajar.

Melalui kurikulum merdeka belajar, pemerintah telah mengembalikan pendidikan kepada filosofi asalinya di mana murid merupakan subyek pendidikan.

Guru-guru didorong untuk terus mengembangkan diri melalui berbagai pelatihan dan pengembangan profesional. Sementara akses pendidikan terus diperluas untuk menjangkau anak-anak di daerah terpencil dan tertinggal.

Memang disadari bahwa negara kita begitu luas sehingga pemerataan dan keadilan pendidikan belu begitu merata di berbagai daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun