Sosialisasi itu sendiri kelihatan sangat sedikit kali ini. Itu yang bisa saya tangkap dari pemberitaan media masa. Sedangkan di tempat saya sendiri belum ada sosialisasi sama sekali.
Perlu dipertimbangkan bahwa dari kurang lebih 206 juta pemilih yang terdaftar di KPU, sebagian besarnya adalah pemilih dengan latar belakang pendidikan yang sangat rendah.
Angka 13 juta untuk caleg dan 3 juta-an untuk capres/cawapres yang tidak sah, bukanlah angka yang sedikit.
Untuk itu seharusnya sosialisasi yang masif dilakukan demi meminimalisir rusaknya kertas surat suara akibat salah coblos atau salah membuka atau melipat.
Hal-hal di atas perlu diantisipasi. Lebih dari pada itu, berikut ini adalah 4 alasan mengapa sosialisasi pemilu dan tata cara dan mekanisme pencoblosan penting dan harus dilakukan.
Pertama, memperkenalkan kepada para pemilih pemula bagaimana cara mencoblos kertas kartu suara dengan baik dan benar.
Para pemilih pemula memerlukan banyak masukan agar memahami dengan benar cara mencoblos di bilik suara.
Apabila KPU memiliki banyak pekerjaan menumpuk yang membuat mereka kesulitan untuk melakukan sosialisasi pemilu, maka sebaiknya manfaatkan media masa dan media digital.
Hal ini sesuai dengan kebiasaan para gen Z yang merupakan pemilik dan tuan rumah dari dunia digital saat ini.
Kedua, sosialisasi penting untuk memperkenalkan model kertas surat suara yang digunakan kepada para pemilih.
Apalagi untuk pemilu 2024 ini dilakukan secara serentak. Kertas surat suara yang dipakai ada 5 dengan ukuran yang besar. Â Sosialisasi kepada para pemilih sangat penting untuk memperkenalkan kertas surat suara, bagaimana cara membuka, dan bagaimana cara melipatnya kembali.