Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Caleg, Baliho, dan Sampah

27 Januari 2024   17:14 Diperbarui: 3 Februari 2024   18:47 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sayid (54) memilah sampah dari ribuan atribut partai politik di dekat kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Solo | KOMPAS/SRI REJEKI 

Setiap kali ada Pemilu (Pemilihan Umum) baliho atau spanduk caleg (calon legislatif) dan capres/cawapres pasti bertebaran di mana-mana.

Coba bayangkan, di satu kabupaten ada sekitar 4 sampai 7 dapil (daerah pemilihan). Kalau ada 16 partai saja setiap dapil, maka ada sekitar 7 sampai 8 caleg per satu partai dikali 16 partai. Kita bisa menghitung berapa banyak baliho yang dicetak.

Apalagi baliho untuk setiap caleg bukan hanya 1. Setiap caleg bisa saja mencetak puluhan hingga ratusan baliho. Itu baru 1 dapil. Bila 3 sampai 4 dapil. Bisa dibayangkan berapa banyak baliho. Coba dikali lagi dengan berapa kabupaten di seluruh Indonesia.

Kalau dihitung-hitung untuk biaya cetak baliho saja bisa mencapai triliunan rupiah bila dikalkulasi se-Indonesia. Itu budget-nya.

Meski sepi dari media masa dan media sosial tetapi para caleg (calon legislatif) terus bergerilya mencari masa.

Pernahkah kita membayangkan apabila suatu saat pemilu tanpa baliho?

Pemilu tanpa baliho-baliho raksasa merupakan suatu mimpi yang diharapkan menjadi kenyataan suatu saat.

Tetapi kalau memang membutuhkan baliho, kita harus membuatnya dalam format lain. Barangkali baliho-baliho cetak kita kurangi dan perbanyak kampanye visual lewat media masa dan media sosial.

Kita harus memiliki tekad yang kuat untuk menyelesaikan persoalan sampah. Kita boleh saja berbicara lantang tetapi bila tidak diikuti dengan tindakan nyata, maka semua akan percuma.

Mengapa baliho caleg dan capres/cawapres menjadi sampah lingkungan yang serius?

Pertama bahan yang dipakai untuk mencetak baliho itu termasuk dalam kategori bahan berbahaya yang sulit terurai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun