Misalnya, saudara-saudara pendatang yang berasal dari Jawa dan Bugis-Makasar, di kala penduduk asli masih nyaman di dalam selimut, mereka telah menuju ke pasar-pasar untuk menjajakan barang-barang dagangan mereka. Semua peluang yang ada dimanfaatkan secara maksimal. Seakan tidak mengenal letih, rutinitas itu mereka lakukan secara kontinu dari hari ke hari, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun.
Keempat, rajin bekerja dan menabung. Sebagimana di poin pertama, kerjalah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kerja dan menabung akan memberikan kita cerita sukses di perantauan.
Lihatlah cerita sukses saudara-saudara kita dari Jawa dan Sulawesi, ketika pertama kali datang pasti berjualan keliling dengan berjalan kaki. Setelah beberapa bulan, ia mulai berjualan dengan menggunakan sepeda. Dari sepeda kemudian beralih lagi kepada sepeda motor, lalu mobil, dst. Hingga memiliki rumah-rumah yang bagus dan mentereng.
Memang harus diakui bahwa tidak ada perantau yang langsung memiliki rumah sendiri. Jangankan rumah pribadi, banyak yang ke mana-mana harus berjalan kaki atau menggunakan kenderaan umum.
Justru realitas inilah yang menjadi motivasi untuk mengubah kehidupan kita menjadi lebih baik.
Sering orang mengatakan usaha tidak menghianati hasil. Dengan kerja keras, ditambah semangat menabung sesuatu yang pada mulanya tidak mungkin akan menjadi mungkin.
Bekerjalah dengan rajin dan rutin menyisihkan penghasilan untuk menabung. Pasti suatu saat hasilnya akan dituai.
Kelima, berhati-hati dalam bergaul. Jangan terlalu mudah memercayai orang sebab salah bergaul dapat seketika mengubah tabiat dan kehidupan kita.
Cari orang-orang yang memikili kualitas diri yang baik dan tempatkan diri di tengah-tengah mereka untuk menjadi soko guru untuk mencapai kesuksesan.
**Kelima hal ini harus menjadi modal untuk seorang perantau, selain life skill yang mumpuni agar kita bisa berhasil di tanah perantauan. Menjadi pendatang memang tidak mudah. Tetapi dengan life skill dan kelima hal di atas, modal untuk menjadi sukses tinggal menunggu waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H