Bernama ilmiah Piper Betle, sirih hijau merupakan tanaman asli tanah air yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain.Â
Batangnya berkayu, bulat, berbuku-buku, beralur, dan berwarna hijau. Daun sirih sendiri umumnya berbentuk bulat panjang dengan pangkal berbentuk jantung dan ujungnya meruncing.
Hampir semua daerah di seluruh Indonesia mengenal tanaman yang satu ini.Â
Sirih memiliki banyak jenis antara lain sirih hijau, sirih merah, sirih gading, sirih silver, sirih bulu, sirih Irian, dan sirih hitam. Tetapi yang dikenal luas dan biasa digunakan untuk makan adalah sirih hijau.
Beberapa daerah di tanah air bahkan tidak asing dengan sirih hijau. Daun sirih hijau sangat melekat dengan budaya tertentu yang memang sudah mengenal tradisi mengunyah daun sirih bersama pinang dan kapur.Â
Di NTT, khusus di daerah kabupaten Malaka, sirih memainkan peran yang cukup signifikan dalam acara-acara adat.Â
Sirih dan pinang telah menjadi simbol adat yang membudaya yang telah dihidupi nenek moyang sejak dulu kala.
Semua acara ada istiadat pasti menggunakan sirih pinang. Tradisi ini sudah begitu mendara daging sehingga sangat sulit dipisahkan dari budaya dan kehidupan orang-orang Malaka.
Dalam acara nikah misalnya, sirih pinang dianggap sebagai bagian dari mahar yang diberikan oleh keluarga mempelai laki-laki kepada pihak perempuan.Â
Tidak hanya itu, sirih telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh kehidupan dan tradisi orang Malaka.