Teknologi modifikasi cuaca inilah yang akan digunakan untuk mengendalikan cuaca ekstrem yang terjadi hampir merata di seluruh Indonesia khususnya di ibu kota negara yang memang sangat akrab dengan banjir.
Cuaca memang sedang tidak bersahabat dalam satu atau dua pekan ini. Menurut prakiraan cuaca yang dirilis BMKG, hampir seluruh wilayah Indonesia akan mengalami tiga kali cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi, yaitu pertama sudah terjadi pada periode akhir Desember hingga akhir Januari, kedua terjadi pada periode pertengahan Februari hingga awal Maret ini, dan ketiga adalah akhir Maret ini.
Cuaca ekstrim ini menyebabkan beberapa bencana terjadi. Hujan yang turun terus-menerus membuat tanah mudah bergerak sehingga rawan terjadi longsor. Banyak rumah warga menjadi korban longsoran. Belum lagi, banyak jembatan dan jalan putus dimana secara otomatis menghambat jalur transportasi warga.
Salah satu contohnya, bergesernya bukit di Takari yang menutup akses jalan provinsi Kupang-Atambua. Demikian pun sebuah sekolah di Kewar, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu yang berada langsung di batas negara dengan Timor Leste, harus roboh akibat tanah longsor.
Memang  cuaca ekstrem sering rawan terhadap bencana. Intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir di mana-mana. Kota-kota yang sebelumnya tidak pernah kebanjiran, terkena dampaknya pada saat ini.
Dari Aceh hingga beberapa daerah di Jawa, Bali, dan Kalimantan juga  mengalami banjir yang cukup besar.
Cuaca beberapa tahun terakhir mudah sekali berubah dan sulit diprediksi khususnya dengan berbagai kode alam yang dulunya sangat dipercaya oleh para tetua.
Meski kini kita telah dipermudah oleh ramalan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG, namun cuaca yang berubah tiba-tiba sering mengecoh.
Karena itu yang perlu diantisipasi adalah bencana hodrometeologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Selain itu, angin kencang berdurasi singkat juga akan menyebabkan banyak pohon tumbang dan kerusakan atap bangunan dan fasilitas umum lainnya.
Masyarakat yang berada di daerah rawan longsor seperti lereng bukit, mesti waspada jika terjadi hujan lebat yang berdurasi lama.