Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Orangtua Harus Tahu, Inilah Gejala Diabetes Pada Anak dan Makanan Pemicunya

10 Februari 2023   04:43 Diperbarui: 14 Februari 2023   05:48 1111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemeriksaan gula darah pada anak penderita diabetes. Sumber: Freepik.com

Diabetes merupakan salah satu penyakit yang dialami oleh masyarakat Indonesia dan seringkali dianggap penyakit orang dewasa. Memang ada juga anak-anak yang menderita diabetes tetapi itu jarang terjadi.

Akan tetapi laporan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang menyebutkan bahwa ada peningkatan 70 kali lipat dari kasus diabetes pada anak-anak pada 2010, patut diwaspadai.  

Laporan dari IDAI ini mengonfirmasi bahwa diabetes pada anak-anak tidak boleh lagi dianggap remeh. Apalagi menganggapnya sebagai penyakit isidental.

Sebagai orang tua, informasi tersebut tentu saja mengkhawatirkan dan mencemaskan. 

Hal ini memaksa kita sebagai orang tua untuk melakukan pengawasan yang lebih ekstra terhadap anak-anak terutama makanan dan jajanan mereka.

Sekedar menginformasikan kembali bahwa penyakit diabetes itu dibagi ke dalam 2 tipe, yaitu tipe 1 dan tipe 2.

Diabetes tipe 1 disebabkan oleh faktor genetik atau autoimun. 

Diabetes tipe 1 merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh kegagalan pankreas memproduksi insulin karena adanya kelainan pada sistem kekebalan tubuh.

Kekebalan tubuh tidak mengenal sel-sel di pangkreas yang memproduksi insulin dan menghancurkan sel-sel ini. Dengan demikian produksi insulin menjadi terganggu.

Insulin merupakan hormon yang digunakan tubuh untuk mengubah glukosa (gula) menjadi energi yang sangat dibutuhkan sel untuk tetap sehat.

Sedangkan diabetes tipe 2 lebih disebabkan oleh meningkatnya gula darah yang melebihi batas normal sebagai akibat sel tubuh tidak menggunakan hormon insulin secara normal yang dinamakan resistensi insulin.  

Pola makan dan pola hidup yang tidak sehat merupakan penyebab orang menderita diabetes tipe 2 ini. 

Diabetes tipe 2 ini adalah diabetes yang paling umum diderita oleh masyarakat. Gejala-gejalanya antara lain, luka sulit sembuh, penglihatan kabur, dan mati rasa atau kesemutan pada tangan atau kaki.

Sementara itu, anak-anak paling rentan terhadap diabetes tipe 1. Dari kasus-kasus yang ditemukan, jumlah terbanyak adalah anak-anak perempuan.

Diabetes pada anak-anak umumnya mengalami gejala-gejala yang hampir sama seperti pada orang dewasa. 

Maka dari itu, orang tua perlu mewaspadai jika anak mengalami beberapa gejala berikut.

Anak yang telah menderita diabetes biasanya akan mengalami kehausan terus-menerus sehingga akan banyak minum air. 

Hal ini disebabkan karena kadar gula yang bertambah membuat ginjal juga harus menyaring lebih banyak gula untuk dikeluarkan melalui air kencing. Kondisi ini membuat tubuh membutuhkan lebih banyak cairan.

Selain anak merasa kehausan terus-menerus, anak yang menderita diabtes pun akan sering kencing. 

Dikutip dari klikdokter.com, normalnya anak kencing 6-8 kali sehari. Tetapi bila sudah melebihi batas normal tersebut, maka orang tua sudah harus mewaspadainya. 

Hal ini disebabkan karena kondisi ketidakseimbangan cairan di dalam tubuh yang terjadi karena minimnya produksi hormon antidiuretik.

Oleh sebab itu, jika anak sudah sering kencing melebihi batas normal sebaiknya langsung dibawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Gejala diabetes pada anak juga ditandai dengan banyak makan. Anak penderita diabetes akan kesulitan menghasilkan energi akibat gangguan fungsi atau berkurangnya fungsi insulin. Akibatnya anak akan merasa lapar terus-menerus dan banyak makan untuk menghasilkan energi.

Anak yang mengalami diabetes juga akan kehilangan berat badan yang turun tiba-tiba. 

Penyebabnya, karena sel-sel tubuh tidak mendapat glukosa dan energi dari makanan, maka tubuh akan memecah otot dan lemak untuk mendapatkan energi.  Dengan demikian masa otot dan lemak akan berkurang drastis dan berat badan akan turun drastis pula.

Gejala berikutnya adalah anak akan mudah lelah dan rewel. Hal ini dikaitkan dengan peningkatan kadar gula di dalam tubuh yang ditandai dengan keluhan seperti haus dan mual.

Itulah gejala-gejala seorang anak diduga kuat telah menderita diabetes. 

Sekali lagi, jika anak mengalami gejala-gejala tersebut sebaiknya kita segera membawanya ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dan jangan lupa, ada pepatah bijak mengatakan lebih baik mencegah dari pada mengobati. Untuk itu sebagai orang tua kita patut memberikan pengawasan ekstra terhadap apa yang menjadi asupan anak-anak. 

Pola makan yang salah akan berdampak pada kesehatan anak termasuk bisa menderita diabetes.

Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang menyebabkan diabetes yang perlu diketahui oleh orang tua.

Pertama, penyebab penyakit diabetes adalah pola makan. Ada begitu banyak makanan tinggi karbohidrat seperti nasi putih, terigu, pasta, roti dan kentang goring. Maka batasi porsi asupan tersebut bagi anak-anak Anda untuk mengurangi risiko terkena diabetes.

Kedua, makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans merupakan penyumbang bagi penyakit diabetes. Jenis lemak ini terdapat di dalam daging merah, daging olahan, mentega, selai kacang, krimer, keju, susu tinggi lemak, makanan cepat saji, kripik kentang, dan kue.

Batasi makanan-makanan tersebut untuk mengurangi risiko terkena diabetes pada anak. Apalagi, bila di dalam keluarga orang tua memiliki riwayat diabetes. 

Faktor genetik akan membuat seorang anak bisa dengan cepat menderita diabetes karena diwariskan dari orang tua dan dipicu dengan makanan-makanan tidak sehat di atas.

Ketiga, buah kering dan buah kalengan yang mengandung gula tinggi juga adalah penyebab diabetes. 

Buah-buah yang dikeringkan umumnya memiliki kadar gula yang tinggi seperti buah kismis. Begitu pula dengan buah-buah yang dikalengkan.

Hindari memberikan buah-buah kering dan buah kalengan yang mengandung gula tinggi tersebut. Gantikan dengan buah-buah segar seperti jeruk, apel, ataupun buah-buah segar lainnya.

Keempat, diabetes juga disebabkan oleh perilaku mengonsumsi minuman ringan yang manis. 

Minuman yang dimaniskan termasuk teh manis, minuman cokelat dan kopi yang dicampur sirup, gula atau caramel bisa memicu diabetes. Termasuk di dalamnya minuman berenergi dan bersoda, masuk dalam kategori ini.

Bukankah mencegah lebih baik dari pada mengobati? Maka marilah menjaga anak-anak kita dari diabetes. 

Cemas dan khawatir adalah wajar. Tapi yang paling utama adalah lindungi anak-anak kita dari diabetes dengan membiasakan pola hidup sehat dengan cara mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat.

Jajanan sehat harus terus dikampanyekan di sekolah-sekolah. Bila memungkinkan, anak-anak membawa bekal ke sekolah untuk menghindari jajanan-jajanan yang tidak sehat tersebut. Dengan demikian kita bisa menyelamatkan generasi-genarasi emas kita dari diabetes.

Salam sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun