Pertanyaan yang masih mengganjal, entah sampai kapan masalah dibiarkan seperti ini.
Anak-anak sekolah ini berhak untuk menerima pengajaran dari Bapak Ibu gurunya. Kasihan, teman-teman mereka di sekolah-sekolah yang lain telah menerima hak mereka tapi hak anak-anak di sekolah ini malah tidak dilayani.
Masalah utamanya tanah-tanah yang dihibakan oleh pemilik tanah kepada pemerintah tidak dihibakan secara gratis. Kalaupun pemerintah harus membeli dengan sejumlah uang, maka buatlah transaksi jual belinya agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.Â
Belum lagi, pemerintah oun selalu mengubar janji-janji manis kepada para pemilik tanah, seperti menjadikan anak atau anggota keluarga mereka menjadi PNS atau memberikan mereka pekerjaan sebagai tenaga kontrak, dan sebagainya.
Harusnya masalah-masalah seperti ini diantisipasi oleh pemerintah sejak awal agar tidak ada korban seperti yang terjadi saat ini.
Buntut dari semua itu, anak-anak yang tidak tahu apa apa harus menjadi korban.
Pemerintah harus bertindak secepat mungkin agar masalah segel sekolah ini tidak berlarut-larut.Â
Dan apabila pemerintah tidak bisa menyelesaikan masalah ini, sebaiknya sekolah ini ditutup saja dan kembalikan tanah yang dihibakan itu kepada tuannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI