Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Catatan Kritis terhadap RUU Sisdiknas Revisi 2022

9 Juni 2022   20:01 Diperbarui: 29 Agustus 2022   19:49 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam diskusi itu juga ada kritik terhadap orientasi pendidikan yang semakin terarah kepada digitalisasi pendidikan. Satu hal yang memang tidak bisa kita hindari.

Pendidikan berbasis teknologi digital sangat erat kaitannya dengan kaum urban kelas menengah sehingga melupakan kesenjangan digital yang masih sangat besar.

Entah benar atau tidak tapi yang kita harapkan adalah RUU Sisdiknas ini hendaknya mengayomi semua kepentingan baik itu peserta didik, pendidik, dan penyelenggara pendidikan.

Kurikulum merdeka belajar juga bukan sekedar jargon, melainkan benar-benar memerdekakan siswa dan guru.

Dengan demikian yang diharapkan adalah kreativitas yang muncul seiring tuntutan zaman yang juga meminta kita untuk semakin kreatif.

Sampai dengan saat ini belum dipastikan kapan RUU Sisdiknas revisi ini diundangkan tetapi menurut beberapa pihak revisi UU Sisdiknas perlu ditunda karena banyak persoalan yang belum tersentuh.

Senada dengan Dr. Ratih, ada yang masih melihat kecenderungan RUU ini pada ideologi neoliberal yang mengabaikan keadilan sosial.

Diperlukan sebuah kajian yang menyeluruh dan komprehensif sehingga sistem pendidikan kita benar-benar berorientasi pada keadilan sosial dan kesejahteraan dan kebahagiaan warga masyarakat dan bangsa.

Dalam diskusi tersebut Ibu Ratih belum menemukan kajian naskah akademis yang  bisa dipakai sebagai acuan untuk memberi penjelasan tentang RUU Sisdiknas ini.

Padahal, kajian akademik yang komprehensif sangat diperlukan dan harus melibatkan publik luas.

Keterlibatan publik yang luas bisa dianggap sebagai wujud keterbukaan informasi yang diharapkan menciptakan sebuah wadah penyampaian aspirasi dan umpan balik yang konstruktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun