Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Siap-siap Roti dan Mi Hilang dari Meja Makan Kita

17 Mei 2022   17:56 Diperbarui: 17 Mei 2022   17:58 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara Indonesia setiap tahunnya mengimpor gandum sebanyak 11,7 juta ton atau setara dengan US$ 3,45 miliar.

Bagaimana dampaknya pembatasan Ekspor ini bagi Indonesia?

Dari data di atas, Indonesia menjadi salah satu bangsa pengimpor gandum tertinggi karena perilaku konsumsi masyarakatnya yang doyan makan mie instan.  

Ketika negara-negara pengekspor gandum seperti India mengehentikan ekspornya kita kewalahan sebab pola konsumsi itu tidak dbarengi dengan meningkatkan produksi gandum dalam negeri.

Bangsa kita seakan mendapat efek domino dari rentetan kejadian akibat dari perang Rusia-Ukraina.

Setelah harga minyak goreng dan kedelai naik, harga Mie dan roti pun akan ikutan naik sebagai dampak dari India yang sedang menutup keran ekspornya.

Kekhawatiran larangan ekspor gandum India ini bisa menggoyahkan stabilitas pangan dunia dan secara khusus stabilitas gandum dalam negeri.

Inflasi kita yang sudah naik akan semakin tinggi. Akibatnya jumlah penduduk yang ada di bawah garis kemiskinan akan semakin meningkat.

Menurut sebuah laporan dalam laman Indonesia.go.id, Aptindo yang menaungi produsen tepung terigu di Indosensia melalui Direktur Eksekutifnya Ratna Sari Loppies menyatakan bahwa pasokan gandum dalam negeri untuk saat ini masih cukup aman.

Walaupun demikian, dampak larangan ekspor India ini akan mengusik persediaan gandum dalam negeri.

Sebelumnya pasokan dalam negeri sudah terganggu karena salama ini salah satu negara penyuplai gandum dalam negeri adalah Ukraina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun