Belanja online dengan sistem paylater memang mengasyikan karena sangat mudah, menguntungkan, cepat, dan instan.
Bayangkan, saat tidak memiliki uang kita dapat memperoleh barang yang kita butuhkan cuma dengan sekali klik di aplikasi jual beli online yang ada fitur paylater-nya. Bayarnya nanti saat gajian atau saat mempunyai uang sesuai dengan perjanjian dan kesepakatan yang diambil.
Paylater memang mengasyikkan, karena itu sangat populer bagi masyarakat yang hobinya belanja online. Itu tidak mengherankan. Bahkan karena kepraktisannya, fitur paylater digadang-gadang akan menggeser posisi kartu kredit di mata penggunanya.
Paylater itu sendiri prinsipnya adalah pinjaman yang diberikan oleh suatu perusahaan yang kemudian perlu untuk dibayarkan dalam jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan yang diambil oleh penggunanya.
Memang kedengarannya gampang, mudah, penuh keuntungan, menggiurkan, dan instan.
Namun kita harus berhati-hati jangan sampai terjebak dalam sistem paylater dengan berbagai kemudahannya.
Ingat, fitur paylater itu sendiri merupakan sebuah fitur untuk memudahkan kita dalam membeli kebutuhan di saat yang mendesak saja.Â
Jadi, catat bahwa paylater bukan fitur yang kita pakai untuk berutang sepuasnya semau gue.
Sebenarnya mudah sekali mengendalikan diri sehingga mampu menghindar dari jebakan maut paylater. Tinggal mengetahui tip berbelanja online menggunakan fitur paylater, itu sudah cukup.
Ada 3 tip sederhana bagi kita yang suka berbelanja online menggunakan fitur paylater agar tidak masuk dalam jebakan batman yang nanti menyengsarakan kita.
Berikut ini tipsnya:
Pertama, hindari utang yang menumpukÂ
Kita harus mewanti-wanti diri sendiri agar jangan sampai hanya demi memenuhi keinginan tanpa batas kita, tagihan di kartu kredit membengkak bahkan melebihi saldo. Jangan sampai terjadi besar pasak dari pada tiang.
Dikutip dari India Times, sebenarnya keuangan kita yang sering bobol adalah imbas dari perilaku impulsif dalam belanja.
Kadangkala, perilaku berbelanja impulsif tersebut membuat kita membeli barang tanpa perencanaan terlebih dahulu.
Sumber yang sama mengatakan perilaku berbelanja impulsif tersebut bisa dideteksi dari ketidakmampuan kita mengontrol diri untuk berbelanja dan ketidakdisiplinan diri kita dalam membuat perencanaan yang jelas dalam berbelanja.
Ini fatal bila kita tidak mampu mengontrol diri dalam berbelanja. Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan fitur paylater, kita bisa terjebak dalam perilaku impulsif dalam berbelanja.
Kedua, hindarilah mental konsumtif
Untuk mencegah kita tidak menjadi konsumtif, sebaiknya kita harus memilah-milah mana barang yang memang menjadi kebutuhan kita saat ini dan mendesak, mana barang-barang yang bisa dipenuhi nanti.
Apabila hanya mengikuti mental konsumtif dan kebiasaan berbelanja impulsif, suatu saat pasti kita akan berurusan dengan hukum atau bisa dikejar-kejar para penagih utang (debt collector) sebagai akibat dari ketidakmampuan melunasi utang-utang kita.
Jangan sampai hal ini terjadi. Untuk itu, penting membuat rencana belanja yang jelas dan benar-benar sesuai dengan kondisi keuangan kita.
Lalu kita harus mendisiplinkan diri untuk taat dan patuh pada rencana yang sudah dibuat. Sebab dikatakan, sekali melanggar seterusnya sikap permisif tersebut akan terulang terus.
Ketiga, hati-hati dengan platform-platform yang menawarkan fitur paylater. Sebab belum tentu keamanannya terjamin.
Kita harus memastikan transaksi fitur paylater dari platform yang aman. Penting untuk memahami keuntungan dan risiko menggunakan layanan tersebut.
Kita harus yakin bahwa segala aktivitas kita, terutama terkait dengan keuangan, bisa dilakukan dan dikelola secara bijak dengan fitur paylater dari platform yang kita percaya.
Apalagi soal data pribadi yang bisa saja disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk hal-hal negatif.
Itulah tiga tip agar kita tidak jerjebak dalam kemudahan fitur paylater yang ditawarkan oleh berbagai platform.
Dalam hubungan dengan platform yang menawarkan fitur paylater, ingat untuk menggunakan platform yang telah terdaftar di OJK.
Kesimpulan sederhananya, pertama-tama berbelanja tidak dilarang karena itu merupakan hak setiap kita.Â
Akan tetapi hati-hati saja agar tidak terjadi besar pasak dari pada tiang. Untuk itu, kontrol dan kendalikan diri dan selalu menghitung serta menyesuaikan belanja kita dengan kemampuan keuangan kita.
Kita harus mampu mengontrol dan mengendalikan mental konsumtif dan perilaku berbelanja impulsif yaitu dengan membuat perencanaan yang jelas.
Terakhir tapi sangat penting adalah memilih platform yang menawarkan fitur paylater yang benar-benar dipercaya. Pertimbangkan faktor keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi menggunakan fitur paylater.
Sekali lagi, fitur paylater menawarkan kemudahan dalam berutang gaya baru. Tetapi harus tetap waspada jangan sampai kita terbius dan terlena dengan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan tersebut.
Salam sehat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI