Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

6 Penyebab Mabuk Perjalanan dan 8 Tip Mencegahnya saat Melakukan Perjalanan Mudik

29 April 2022   11:21 Diperbarui: 4 Mei 2022   15:02 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mudik, Kompas.com

Tidak terasa, Lebaran tinggal beberapa hari lagi. Banyak kesibukan dan berbagai aktivitas dilakukan sebagai persiapkan menjelang hari raya Idul Fitri.

Ada satu hal yang menarik dan tidak bisa dipisahkan dari Lebaran, yaitu mudik. Sudah menjadi salah satu tradisi yang khas ketika perayaan Hari Raya Idulfitri untuk melakukan mudik.

Tahun ini, pemerintah telah membolehkan kembali aktivitas ini dengan syarat vaksinasi ketiga atau booster atau PCR dan tes antigen.

Mudik Lebaran diizinkan lagi setelah dua tahun dilarang karena pandemi Covid-19.

Mudik dapat diartikan sebagai pulang kampung. Dalam bahasa Jawa, kata mudik sendiri adalah akronim dari "mulih disik" atau dari kata "udik" yang dalam bahasa Betawi adalah kampung.

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefenisikan mudik sebagai pulang ke kampung halaman. Pulang ke kampung halaman yang jauh dari keramaian, aktivitas kota.

Akan tetapi mudik bukan saja dilakukan pada hari-hari menjelang Idulfitri. Mudik bisa dilakukan secara berulang-ulang baik ketika Lebaran, liburan sekolah, Natal, dan tahun baru.

Mudik telah menjadi semacam budaya atau tradisi di nusantara yang dilakukan hampir setiap tahunnya.

Puncak mudik adalah ketika perayaan Hari Raya Idulfitri. Hal ini terjadi sebab hampir 80 % masyarakat Indonesia adalah pemeluk agama Islam. Tentu pergerakan manusia pada saat lebaran akan sangat besar.

Tradisi ini juga dapat diartikan sebagai suatu simbol akan munculnya kesadaran rohani dari kehampaan spiritualitas akibat kesibukan aktivitas di kota.

Mudik pasti menggunakan kenderaan baik kenderaan pribadi maupun umum.

Situasi jalanan yang macet, jalan yang bergelombang, dan bau-bau yang menyengat bisa saja menemani pemudik selama melakukan perjalanan mereka. Mabuk perjalanan jangan ditanya lagi.

Ada beberapa tip agar para pemudik bisa mencegah mabuk perjalanan kali ini, tapi sebelumnya kita lihat dulu apa yang menyebabkan orang mengalami mabuk perjalanan.

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa mabuk perjalanan saat naik kenderaan bisa menimpa siapa saja, mulai dari anak-anak, orang dewasa, maupun para lansia. Apalagi dalam mudik kali ini bagi sama saudara yang melakukan mudik.

Gambaran tentang ciri-ciri mabuk perjalanan antara lain, pusing, keringat dingin, mual, dan bahkan sampai muntah.

Berikut ini, beberapa penyebabnya:

Pertama, Suara. Suara ban yang bergesekan dengan aspal jalanan, suara kenderaan yang menggetarkan gendang telinga bisa membuat orang yang sensitif mengalami mabuk perjalanan.

Kedua, Kondisi Tubuh. Kodisi tubuh yang kurang sehat akan lebih mudah membuat mabuk saat di perjalanan. Kondisi tersebut menyebabkan juga otak tidak mampu memproses dengan baik sinyal-sinyal yang berbeda dan membuat kerjanya menjadi kacau.

Apalagi didukung lagi dengan kurang istirahat.

Hal ini dibenarkan oleh seorang neurolog dari Northwestern Chigago, Timothy Hain, MD seperti yang dilansir dari The Healthy.

Menurut sang neurolog ini, mabuk perjalanan banyak disebabkan oleh sinyal berbeda dari beragam indera dalam tubuh seperti mata, telinga, indera perasa di kulit yang mengirim sinyal yang berbeda ke otak sehingga muncul ketidaknyamanan dan pusing ini.

Ketiga, Kondisi jalan. Jalanan bergelombang bisa membuat orang menjadi mabuk. Guncangan yang terus-menerus menyebabkan mabuk perjalanan semakin manjadi-jadi.

Keempat, Gaya Mengemudi. Untuk para supir, mesti memperhatikan cara mengemudi kalian agar penumpang tidak mabuk atau paling kurang meminimkan mabuk perjalanan bagi mereka yang punya riwayat mabuk perjalanan.

Akselerasi kencang, pengereman keras, dan menikung dengan cepat bisa membuat penumpang mabuk.

Kelima, perilaku menumpang kenderaan. Risiko mabuk perjalanan semakin meningkat bila bermain gadget atau membaca buku. Otak tidak akan bekerja dengan baik pada saat itu. Selain membuang waktu, juga membuat otak kacau dan meningkatkan rasa mabuk.

Keenam, Catatan dan riwayat  Kesehatan. Perubahan hormonal seperti menstruasi, hamil, atau menggunakan pil KB juga disinyalir menjadi penyebab mabuk dalam perjalanan.

Di samping itu, gangguan keseimbangan tubuh seperti migrain dan mempunyai riwayat mabuk perjalanan juga bisa menjadi pemicu mabuk perjalanan.

Lalu bagaimana mencegahnya?

Beberap tips berikut bisa diaplikasikan  selama perjalanan atau saat mempersiapkan perjalanan.

Pertama, hindari makanan berat, makanan pedas, alkohol, kafein, dan makanan yang berbau tajam.  Kalau boleh utamakan camilan.

Meski demikian, jangan lewatkan makan sebelum bepergian dan utamakan minum air putih atau minuman segar lainnya.

Kedua, pilihlah posisi duduk yang membuat mata leluasa memandang ke depan atau posisi duduk yang minim guncangan. Jangan membelakangi arah kenderaan. Bila perlu duduk pada posisi depan di samping sopir.

Lihat ke titik atau pemandangan yang terletak jauh dari kenderaan.

Ketiga, usahakan istirahat yang cukul sebelum melakukan sebuah perjalanan.

Keempat, Jangan bermain smartphone atau membaca buku saat kenderaan melaju kencang.

Kelima, saat tidak enak badan, pusing atau mual, usahakan untuk membaringkan diri dan memejamkan mata sampai gejala mereda.

Keenam, beberapa orang sensitif terhadap bau tertentu atau pun parfum dari mobil. Karena itu, hindari memasang parfum yang memiliki aroma yang menyengat. Begitu pula dengan makanan atau minuman yang beraroma kuat harus disingkirkan sebelum melakukan perjalanan. Bau kanpas rem mobil dan bau bahan bakar solar juga bisa menyebabkan mabuk.

Ketujuh, jauhi orang yang tengah mabuk agar kita tidak ikut-ikutan mabuk. Dan disarankan agar kita bisa menggenggam potongan jahe atau mint.

Kedelapan, bagi mereka yang memakai kenderaan pribadi untuk mudik, pastikan mobil dalam kondisi yang prima. Sebab goncangan berlebih pada mobil dapat memicu mabuk perjalanan.

Dengan menerapkan beberapa tips di atas, rasa mabuk perjalanan setidaknya berkurang atau bahkan hilang.

Selamat mudik bagi teman-teman yang mau melakukan mudik. Utamakan keselamatan, baik pengemudi maupun para penumpang.

Salam toleransi dan selamat bagi sama saudaraku sekalian sebangsa dan setanah air yang merayakan Idulfitri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun