Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sagu, Cinta, dan Pangan

27 November 2023   11:58 Diperbarui: 28 November 2023   14:24 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sagu lempeng. (WIKIMEDIA/RIK SCHUILING via Kompas.com)

Pohon sagu sebagai sumber pangan utama memang tidak dibudidayakan. Pohon ini mayoritas tumbuh liar. Dan masyarakat atau petani yang mengolah sagu menjadi pati, biasanya memiliki pohon sagu yang tumbuh di kebun-kebun.

Ekspansi masif perusahaan, kehilangan sumber utama makanan pokok juga menjurus ke tingkat keinginan bekerja sebagai petani. Regenerasi tergerus dalam khususnya anak muda yang sekarang berburu kerja di perusahaan-perusahaan pertambangan.

Sagu adalah identitas yang mungkin suatu saat bakal hilang. Di satu sisi, pemerintah gencar melakukan sosialisasi tentang pangan lokal tetapi di satu sisi justru terjadi kerusakan lahan-lahan yang tidak hanya menghilangkan hutan melainkan juga sumber pangan lokal. 

Sukur dofu 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun