"Tertawalah kamu," ancamnya dengan murka.
"Gimana tidak ketawa, sudah berkali-kali kamu terlalu percaya dengan perempuan yang kamu kenal lewat media sosial."
"Sialan......!"
"Aduh nona, bikin beta pung tamang patah hati yang ke 1000 kali, eeeee." Saya meledek dengan penuh semangat dan Fahmi yang kesal berlalu masuk kerumah sembari mengumpat, "Awas saja kamu ya. Tunggu giliran kamu ditolak nona."
(Sukur dofu-dofu)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!