Keunikan ini hanya terjadi di bulan Ramadhan, meski diluar bulan itu pun, antusiasme trifting tak menurun.
Kondisi yang menarik ialah, semua lapisan sosial baik warga, masyarakat hingga para pejabat melebur menjadi satu.Â
Layaknya kota-kota di seluruh Indonesia, pasar pakaian bekas memang memang menjadi primadona tersendiri. Pun di Kota Ternate.Â
Harga miring dengan bahan berkualitas dan bermerek bisa diperoleh. Tentu dengan kesabaran mencari.
Perputaran ekonomi bisnis satu ini juga terbilang cukup tinggi. Animo yang tinggi telah menciptakan pasar ini cukup berkembang.
Beberapa pedagang mengakui, omset perbukan mencapai puluhan juta rupiah. Apalagi jika, kapal dari Jawa berlabuh. Di mana berpuluh-puluh bal pakaian bekas datang.
"Kalau kapal masuk, otomatis ekspektasi masyarakat jauh lebuh tinggi. Di mana pakaian baru dan bagus bisa mereka dapatkan di saat-saat itu" .Â
"Masuk ke sini tak perlu dompet tebal. Sabar dan lincah mencari itu kuncinya"Â
Konsumen rombengan berbagai macam lapisan masyarakat. Beberapa mengakui banyak juga pelanggan dari kalangan atas. Yang tak malu-malu datang dan mencari barang-barang branded.