" Dari mana kalian berdua " Tanyaku pada Gareng yang masih punya hubungan saudara.
" Dari kebun kak,"
" Panen pala?"Â
" Bukan Kak. Bikin arang,"?
" Arang? arang tempurung?"Â
" Iya kak".
" Gimana hasilnya,"Â
" Baru jual sekali. Ini mau produksi lagi"
Pertanyaan meluncur deras layaknya seorang wartawan mencari jawaban. Hasil percakapan tersebut saya akhirnya tau, Gareng dan Asri yang sedang libur semester memanfaatkan waktu mencari pundi-pundi rupiah bersama dua orang warga desa, Om Mus dan Ajili.
Keempat orang ini sudah sebulan mencoba memanfaatkan batok kelapa menjadi barang bernilai yakni arang tempurung. Bahan baku hasil pembuatan kopra yang di miliki keluarga empat orang ini tidak semuanya di jadikan sumber perapian. Mereka menyisahkan sekarung dua karung dan dibawa ke lokasi produksi yang juga masih dalam kebun.
Kelapa sisa pembelahan yang sudah di ambil dagingnya kemudian dibuka serabutnya dan menyisahkan batok kelapa. Serabutnya dijadikan sebagai sumber perapian.Â