Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Games Artikel Utama

Boy Tampurung, Permainan Tradisional yang Kehilangan Zaman

7 Januari 2023   05:10 Diperbarui: 7 Januari 2023   19:44 2019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, kebersamaan. Baik tim perebut dan pejaga sama-sama nenainkan dengan penuh kebersamaan dan kehangatan. 

Permainan ini masih sulit dipahami anak-anak. Namun saya memaknai setiap permainan memberikan pelajaran yang berharga dikemudian hari.

Permainan tradisional mengalami krisis. Kehadiran latto-latto memberikan peluang dan kesadaran bahwa masih ada harapan untuk merawat permainan tradisional agar tetap hidup. (Sukur dofu-dofu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun