Tragedi di Stadion Kanjuruan dalam pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surbaya adalah tragedi paling besar dalam sejarah sepak bola Indonesia.Â
Ketidakpuasaan atas hasil pertandingan
Lantas siapa yang salah?
Pertama, rendahnya kedewasaan sebagai suporter fanatik adalah masalah krusial.Â
Fanatisme berlebihan melekat dengan kuat bagi setiap insan pada klub yang dicintai. Ketidakpuasaan atas kekalahan, kinerja manajemen klub merupakan biang konflik utama secara internal. Secara eksternal, ego dan kebanggaan klub menjadi lebih runyam.Â
Beberapa suporter di Indonesia terkenal dengan fanatisme sering membuat ulah dan saling bertikai. Membela dan mendukung klub bagi saya sah-sah saja, namun kedewasaan sebagai pendukung juga patut didudukan paling terdepan.Â
Kedua, pembenahan dan manajemen liga saat pertandingan berlangsung.Â
Bagi saya, ini harus dibenahi. Dalam beberapa kali saya menonton pertandingan sepak bola, kapasitas stadion selalu over dari jumlah penonton yang seharusnya bisa masuk.
Kurang ketatnya manajemen stadion dan juga karateristik stadion yang bisa dimasuki dengan memanjat hingga punya kenalan di pintu depan membuat segalanya jadi runyam.
Ketiga, strategi keamanan stadion.Â