Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Dinasti Politik dalam Pusaran Pemekaran

16 Juli 2022   10:31 Diperbarui: 25 Juli 2022   07:08 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sederhananya, korupsi pada pemerintahan baru terjadi pada ranah administrasi dan ketidakterbukaan proses realisasi anggaran. Masalah utamanya sering terjadi ialah pada belanja publik dan reaslisasi proyek-proyek.

Banyak proyek-proyek publik terkendala lantaran tilep menilep anggaran yang dilakukan oknum oknum terkait. Pada akhirnya, uang yang harusnya beredar ke masyarakat guna meningkatkan daya ekonomi tidak terealisasi. Konklusinya pada PAD yang jongkok.

Fenomena ini nyata terjadi. Banyak daerah pemekaran baru mengalami masalah seperti ini. Apalagi konsep penggunaan anggaran yang efisien yang selama ini digunakan masih sangat melekat: Anggaran harus dihabiskan guna mendapatkan dana yang lebih meningkat di tahun anggaran berikutnya. Kondisi yang dinilai sebagai serapan anggaran.

Konsep ini kebanyakan saya temukan ketika akan habis masa periode anggaran. Banyak program fiktif yang dilakukan guna merealisasikan penggunaan anggaran.

"Pada intinya, pemekaran punya sisi positif dan negatif. Sehingga butuh keseimbangan penuh dalam mengawal setiap agenda. Agar tidak adanya dinasti politik dan dapat menekan perilaku korupsi," katanya.

Kami terus mengobrol. Hingga pegawai kafe meminta izin karena hendak menutup cafe. Kami pulang, namun apa yang menjadi perbincangan malam ini membentuk segmen pikir yang luar biasa.

*

Hadirnya Provinsi Baru di Papua tentu menjadi angin segar dalam mengimplemntasikan pemerataan pembangunan dan kesejateraan. Namum perlu upaya bersama agar dinasti politik dan kelas korupsi baru tidak menjadi iklim baru seiring barunya provinsi ini. (Sukur dofu-dofu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun