Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Dinasti Politik dalam Pusaran Pemekaran

16 Juli 2022   10:31 Diperbarui: 25 Juli 2022   07:08 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pria itu duduk di lobi sebuah hotel ternama di Jakarta saat saya menyambanginya. Ia sedang punya urusan yang berkaitan antara pemerintahan daerah dengan pusat.

Yap, pria ini seorang pejabat kenalanku. Urusannya di Jakarta sedikit mandek. Ia mengundangku menikmati secangkir kopi.

Kami keluar menysusuri gemerlapnya jalanan Jakarta. Mampir ke sebuah kedai kopi langganannya. Kedai kopi ini katanya saksi perjuangan dirinya hingga menjadi pejabat.

Meskipun statusnya sebagai Aparatus Sipil Negara, ia senang membicarakan politik. Latar belakangnya sebagai mantan aktivis yang nyemplung ke ranah pemerintahan masih menyisahkan "sifat" kritis pada dirinya.

Saya suka berbagi pandangan dengannya. Penempatan posisinya tepat. Tergantung pada siapa ia berbicara. PNS daerah seperti dirinya dengan politik itu ibarat uang koin. Memiliki sisi berbeda tapi satu kesatuan. Tak terlibat politik, tak mendapatkan posisi. Sebuah keniscayaan tak terelakan.

Kami mengobrol tentang kondisi daerah. Mulai dari nuansa politik struktural, ekonomi, sosial, dan menarik perhatian ialah soal pemekaran.

Sebuah kondisi yang sedang hangat-hangatnya. Di daerahku beberapa daerah ngotot memekarkan diri. Politisi menggoreng, akademisi gemar mengkaji, mahasiswa dan tokoh-tokoh berpengaruh gemar membuat dialog. Mengambil momen. Jaga-jaga kalau terealisasi, bisa merengsek masuk. Nyalon atau membangun peluang merebut kursi-kursi penting. Politisi dapat jabatan baru, pebisnis dapat proyek baru, akademisi dapat lahan baru.

Potensi SDA yang mempuni dan disparitas pembangunan menjadi aktor "kekecewaan" sehingga pemekaran adalah kunci. SDA melimpah utamanya sumber daya mineral sebagai sumbangsi utama PAD berbanding terbalik dengan alokasi anggaran untuk perbaikan pembangunan

"Korupsi dan dinasti politik adalah dua wujud negatif yang nampak namun rapi dari pemekaran," tegasnya

 "Bukankah pemekaran adalah kemerdekaan dalam kesemarataan pembangunan, efisiensi birokrasi, infrastruktur dan SDM serta potensi pengelolaan SDA guna mendukung PAD daerah,"? sanggaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun