Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Uniknya Syukuran Khatam Quran di Maluku Utara

25 Mei 2021   20:35 Diperbarui: 15 April 2022   21:19 1539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyantap ayami. Dokpri

Semua makanan ini kemudian disusun memanjang di halaman masjid. Di susun rapi di mulai dari posisi imam masjid, badan sara,tokoh adat dan pemerintah desa. Barulah masyarakat biasa.

Setelah semua makanan sudah siap. Maka para pria kemudian mengambil tempat. Lucunya banyak yang berburu lauk-lauk enak terkecuali para imam, badan sara hingga toko adat.Sehingga banyak yang berpindah-pindah tempat.

Terkadang masyarakat yang dapat lauk enak semisal ayam opor namun karena kondisi gigi yang tak mendukung akhirnya memilih bertukar ayami dengan orang disebelahnya. 

Banyak sekali kelucuan sebelum acara syukuran dimulai. yang pada intinya merupakan bagian yang luar biasa dari pruralisme kebudayaan.

Acara pengajian akan dimulai ketika semua susunan piring sudah di isi oleh masyatakat. Pengajian berkisar sejam. 

Setelah selesai, masyarakat belum langsung menyantap hidangan. Tetapi masih ada penyampaian atau kultum dari para pemuka agama ataupun imam. Isinya tentang rencana dan himbauan yang berkaitan dengan agenda masjid dan kemsyarakatan. Terutama larangan-larangan soal miras dll.

Menyantap ayami. Dokpri
Menyantap ayami. Dokpri
Selanjutnya barulah masyarakat menyantap hidangan tersebut. Namun sebelum menyantap ada sedikit komando dalam bahasa Ternate digabung dengan bahasa suku kami. Saya lupa bagaimana bahasanya namun setelah keluar suara "Jou Mo; silakan makan" oleh Imam Masjid, maka prosesi makan-makan dilaksanakan.

Acara ini akan selesai sekira sejam kemudian. Masyarakat yang datang kemudian mengangkut piring-piringnya ke rumah masing-masing.

Setiap daerah memiliki prosesi berbeda-beda terutama penyajian makanan. Di Ternate misalnya, sebagai kota pusat aktivitas baik ekonomi, politik dan sosial, proses perayaan khataman qur'an jauh berbeda dengan yang ada di desa.

syukuran khatam Qur'an di salah satu kelurahan di Ternate. Dokpri
syukuran khatam Qur'an di salah satu kelurahan di Ternate. Dokpri
Di Ternate, proses perayaan khatam Qur'an diawali dengan surat undangan kesetiap rumah yang disiapkan oleh Badan Ta'mil Masjid. Sementara makanan, kebanyakan disiapkan oleh ibu-ibu majelis Ta'lim yang dipusatkan di satu rumah.

Setelah selesai Ba'dah Isya barulah makanan tersebut diangkut oleh para jamaah atau remaja masjid. Tidak ada spesifikasi makanan apa yang harus disajikan layaknya di Desa. Pun dengan jumlah yang hadir, tidak semua masyarakat hadir untuk sukuran khatam Qur'an. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun