Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tentang Wanita Hebat dalam Hidupku

3 Desember 2020   01:25 Diperbarui: 3 Desember 2020   01:33 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadilah saya diantar ke Ternate dan tinggal   di saudara ibuku. Ia berpesan agar selalu bangun pagi dan membersihkan rumah, mencuci pakaian kotor sendiri, dan belajar dengan giat. Semua ia tanamkan, bahkan ketika libur tiba dan saya kembali ke desa. 

Bagi dia, sesulit apapun kondisi ekonomi yang dialami, jangan sekali-kali putus sekolah. Ia mendorong begitu kuat untuk bersekolah setinggi mungkin dan belajar dari setiap tahapan kehidupan. Dan, mendorong saya menyelesaikan apapun yang sudah saya mulai. Baik itu kecil ataupun besar. 

Tak lupa ia berpesan, jika sudah sukses ataupun belum hal utama yang tak boleh dilupakan adalah agama, keluarga dan masyarakat bawah. Inipula yang membentuk jiwa sosial saya hingga sekarang.

Sebagai sandaran jiwa, ibuku adalah tempat mengadu paling sabar. Beliau akan memberikan solusi atau pencerahan disetiap masalah yang saya hadapi baik cinta, pendidikan hingga pekerjaan.  

Itulah Ibu, sekolah pertamaku. Lewat kegigihannya saya mampu melanjutkan pendidikan dan meriah banyak hal. Sudah begitu banyak nasihat dan pesan yang selalu ia berikan.  Mimpinya hanya satu, agar anak-anaknya hidup sesuai dengan kodratnya sebagai manusia serta memberikan banyak manfaat selama hidup. 

*

Sumber : Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000) Dikutip dari BKKBN
Sumber : Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000) Dikutip dari BKKBN
Peran ibu begitu sangat penting bahkan  sudah dimulai dari pada periode 1. 000 Hari Pertama Kehidupan. Yakni pada dari kehamilan 270 hari sampai dengan anak berusia 2 tahun (730 hari)(1). Periode golden emas yang dimulai dari pembentukan otak hingga pengasuhan. Pada Proses ini, seorang ibu memperhatikan azupan gizi hingga pola pengasuhan sehingga terbentuk sumber daya manusia yang unggul.

Di kebanyakan masyarakat, pada periode ini  ketika bayi masih dalam perut, seorang ibu selain memberikan asupan gizi juga seringkali memberikan nasihat, harapan, doa atau pelajaran semisal mendengarkan musik hingga dimensi spritual.

Ibu memiliki peran kursial dalam kehidupan keluarga. Di lingkungan  ini seorang anak di didik dengan memberikan pembinaan tumbuh kembang menanamkan nilai-nilai moral dan membentuk karakter seorang anak.  Selain itu, tempat  mengembangkan diri dan mengenal diri serta hati nurani anak hingga nanti  bersosialisasi di lingkungan luar. Perannya dalam keluarga tersebut termaktub dalam delapan fungsi keluarga.  

Dokpri. Diolah dari BBBKN RI
Dokpri. Diolah dari BBBKN RI
Menurut A`tina Fatha dalam Kemendikbud 2019, peran ibu begitu krusial pada tumbuh kembang anak.  yaknii Mandarasah Pertama, Pembuka Jiwa Spritual, Guru, Motivasi dan pengubah persepsi terhadap kehidupan, sahabat pemberi ketentraman Jiwa, Koki Terhebat dan Dokter Keluarga. Selain itu menurut saya,   ibu adalah pahlawan ketahanan pangan keluarga dalam  menjamin ketersediaan gizi gizi yang baik bagi keluarga dan keamanan pangan. Tanggung jawab ini sepenuhnya milik perempuan atau ibu. Sehingga, menurut BPS (BPS, 2015), budaya konsumsi termaksud nilai-nilai sosial dan asupan gizi keluarga ada di tangan perempuan atau ibu. (baca : Kompasiana) 

Saya mengingat ketika saya sakit dan tak mau minum obat, ibu akan memberikan sebuah pengalaman tak terduga. obat yang di berikan Mantri desa dimasukan kedalam potongan papeda lalu disuapi. Tanpa sadar kami sudah minum obat walau sebelumnya mati-matian tak ingin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun