Keterpurukan selalu membuat seseorang menjadi kuat. Pun dengan Iky. Kepergian mendadak orang tuanya tidak membuatnya sedih berlarut-larut. Ia memilih meneruskan hidup dengan mewujudkan mimpi yang selalu di pesan orang tuannya.
 Semasa hidup orang tuanya berharap ia menjadi manusia yang bermanfaat. Ia mengingat pesan dari sang ibu di akhir hayat, agar melanjutkan hidup dengan bangga dan mengejar cita-citanya.
" Â Walaupun mama dan papa sudah tiada tetapi kamu harus ingat, sekolah yang baik dan buat kami bangga," itu pesan yang ia ceritakan.
Lewat pesan itu ia bangkit perlahan dan menyelesaikan kuliah sembari bekerja sebagai wartawan disebuah media online lokal dan sekarang bekerja di sebuah pertambangan nikel dengan posisi penting.
*
Iky saya kenal ketika ia duduk di Bangku SD Kelas 6 saat bertandang ke rumahnya beberapa tahun silam. Kedua orang tuanya menyambut dengan hangat lantaran saya dianggap mampu memberikan nilai positif dalam pemahamannya.
Setiap kali ke rumah di desa, saya selalu di suguhkan kehangatan. Makan dan ngopi selalu tersaji kala saya bertamu. Setiap obrokan berjakan dengan tawa. Namun disela-sela itu selalu ada harap yang di amanatkan.
"Tolong sering ingatin Iky biar tidak malas sekolah. Motivasi ia biar tidak putus sekolah,"Â
Pesan itu selalu diterima. Wajar saja, sewaktu kecil Iky tergolong malas sekolah. Orang tuanya kadang tak tau lagi harus berbuat apa.
Saya sering menyempatkan waktu menyeret anak kecil ke pantai. Menikmati senja lalu memberikan bobotan motivasi. Jurus yang sering ku gunakan dalam membayat mahasiswa di organisasi juga ku keluarkan.
Begitu seterusnya hingga ia masuk jenjang SMA. Setiap kali kembali ia sudah tau akan diceramahi. Beruntungnya, saat SMA kondisi berbalik. Motivasinya untuk sekolah begitu tinggi hingga menuju jenjang perkuliahan.