"Harus pintar mencerna dan menyikapi serta jangan sampai kebawa kenyatan. Kadang karakternya terbawa sampai dunia nyata karena insentis latihan kayak suara gestur kebawa. susah ngak bisa di jelasin"
Selain itu, dari peran-perannya ini ia dapat memahami  isu-isu tentang perempuan, eksploitasi dan gender yang sekarang menjadi conceren pemikiranya. Pemikiran ini juga sangat membantu ia di lingkungan studi.
Bagi Maria, sensualitas adalah bahan perbudakan. Pun dengan prostitusi dimana konsep prostitusi sangatlah tua. Namun, seiring berjalan waktu ia masuk ke berbagai ranah dan  mendarah daging.Â
"Kita seharusnya yang bisa mengontrol pikiran kita, diri kita, namun terkadang orang-orang melihat segala sesuatu dari sisi berbeda. Sisi eksploitasi selalu terdepan".
Saat ini Maria sedang memerankan monolog Dari Putu Wijaya. Latihan pun sudah sangat intens dilakukan. Apalagi monolog dari Putu Wijaya sangat sulit karena mereka harus menemukan karakter sendiri. Ia berperan sebagai penari ronggeng yang sering identik dengan seksualitas dan eksploitasi perempuan..**Â