"Kalau karaoke terus main, ya silahkan saya sudah sediakan tempat,".
Malam berikutnya, servis berlanjut. Ia akan menggiring mereka ke lantai 2. Diskotik, tempat favorit Dani. Ia katanya cukup terkenal di sini. Beberapa perempuan juga simpananya.Â
Bagi Dani, habis 50-100 juta semalam tak masalah. Sebab, yang kemudian datang justru milyaran.Â
"Toh, Tamu saya juga butuh kehangatan toh. Lagian pulang ke daerah siapa yang tau," Ungkapnya.
Sementara Yadi, adalah seorang pegawai Negeri. Saat bertemu, ia sedang dalam tugas luar daerah. Selain tugas, obsesinya terhadap dunia malam juga tak main-main. Ia, bahkan rela memakai uang belanja istrinya untuk memuaskan hasrat pribadi.
"Kalau di Jakarta kan istri tidak lihat. Jadi hajar saja,".
Pria dua anak ini, setiap malam di kamar hotelnya di temani wanita penghibur. Untuk mengelabui sang istri jika tiba-tiba telpon, ia memakai dua kamar. Satu untuk dirinya dan satu untuk tempat pelampiasan napsu. Bagi Yadi, hasrat liar harus di puaskan agar tidak stres. Walaupun merogoh kocek sekali pun.
Ia juga tak jarang menuju club malam. Minum-Minum, dugem dan bahkan main. Tak jarang, ia memakai metode booking di luar jam kerja agar wanita yang ia pilih dapat ia bawa kemana saja.
**
Kepuasan adalah faktor utama dari banyak alasan seseorang memuaskan hasrat liarnya. Hasrat ini harus dipenuhi agar mencapai titik klimaks keseimbangan. Di banyak tempat, lakon dan perilaku seperti ini banyak terjadi. Dan bahkan, ia memiliki dunia sendiri yang tak mampu di pahami secara seksama.Â
Dunia tersebut bertransformasi hari demi hari. Bahkan menjadi sektor bisnis potensial yang terus tumbuh. Dan menjadi sektor-sektor yang mampu memberikan pendapatan bagi negara di setiap itemnya. Bersambung..