Setiap kali ada kesempatan saya selalu menyusun agenda-agenda plesiran ke masyarakat pesisir, memancing atau camping; Akan dibahas pada artikel selanjutnya.
Saat plesiran saya sering membawa 3 orang yang salah satunya adalah penulis di K dengan nama akun Faisal Yamin, sementara dua orang lainnya adalah junior saya yang selau mengemas sesuatu dengan konsep video, selain untuk memberikan edukasi di lapangan juga mengajak untuk melakukan advokasi.Â
Beberapa perjalanan sudah berhasil kami dokumentasikan dalam bentuk video, artikel dan berita. Misalnya saat melakukan branding produk bawang goreng di Kabupaten Halmahera Timur, advokasi komoditas yang hampir punah dan yang terbaru pembuatan video potret potensi di Pulau Maitara.
Mayoritas penduduk pulau berpenghuni adalah nelayan. Suplai ikan baik demersal maupun pelagis di Kota Ternate sebagai pusat perdagangan berasal dari pulau ini. Namun, tingkat kesejateraan yang di ukur lewar NTP belum terbilang baik.
Kehidupan sosial yang belum banyak terekspos membuat kami melakukan plesiran ini. Dari Kota Ternate kami berangkat menggunakan kapal kayu. Hanya butuh wakti 20 menit untuk menyebrang.
Setelah pembuatan video tersebut dan di posting ke Instagram,Facebook dan Media online yang saya kelola. Berbagai tanggapan positif muncul. Salah satunya ialah ketertatikan perguruan tinggi melakukan kegiatan branding produk dan pemberdayaan berkelanjutan.
Apa yang di dapatkan secara pribadi? Yang pertama ialah pelajaran hidup tentang kesederhanaan. Yap, setiap perjalanan saya selalu menemukan kesederhanaan.Â
Sikap kesederhanaan ini selalu ditunjukan saat mereka menjamu dan mengobrol lepas. Banyak unek-unek disampaikan tetapi tidak sampai memaki atau mencela. Gaya bahasa mereka santun dan penuh etika.