Saya terkadang menerima petuah-petuah, tentang hidup yang paling sering serta cerita-cerita yang jarang di temukan di buku. Kesederhanaan, tenggang rasa, gotong royong, religius, adat istiadat adalah beberapa dinamika yang membalut erat pada kehidupan masyarakat pesisir.Â
Setiap kali ke desa yang hidup di pesisir saya selalu merasa begitu tenang dan segar. Selain segar ide, rasa penasaran juga bakalan terobati.Â
Penatnya aktivitas perkotaan dengan segala bentuk kegiatan yang dijalani secara tidak langsung mempengaruhi psik pada diri. Beban kerja dan lingkungan yang tak ada habisnya.Â
Sehingga, setiap kali menemui mereka rasa-rasanya semua bagian diri terutama pikiran yang menangung paling berat terasa plong. Bayangkan saja, makan ikan segar, ngopi dibelakang pantai, melihat anak-anak mandi dan mancing, nelayan-nelayan yang membenarkan perahu dan jala, ibu-ibu yang mengebulkan tungku masak, dll tidak pernah didapatkan di kota.
Tujuan pelesiran baik ke pelosok desa bahkan pesisir ialah advokasi. Yap, hal ini bagian dari tanggung jawab diri dan tantangan agar kebijakan tak salah kaprah. Sebab selama ini, terlalu banyak euforia kemegahan tentang kekayaan laut dan pesisir yang di degungkan oleh mereka di atas sana. Dan lupa bahwa ada yang mati di bawah sana karena kebijakan yang tak pro kesejateraan. Terima Kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H