Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagian Terpotong yang Terlupakan

9 Agustus 2020   17:32 Diperbarui: 10 Agustus 2020   21:26 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Inti pelesiran (Dokumentasi pribadi)

Pembuatan Video Inovasi desa Pada penggolahan bawang merah Topo (Dokumentasi pribadi)
Pembuatan Video Inovasi desa Pada penggolahan bawang merah Topo (Dokumentasi pribadi)
Lantas apa sih yang membuat saya tertarik? tentu saja dinamika dan orang-orangnya. 

Setiap kali ada kesempatan saya selalu menyusun agenda-agenda plesiran ke masyarakat pesisir, memancing atau camping; Akan dibahas pada artikel selanjutnya.

Saat plesiran saya sering membawa 3 orang yang salah satunya adalah penulis di K dengan nama akun Faisal Yamin, sementara dua orang lainnya adalah junior saya yang selau mengemas sesuatu dengan konsep video, selain untuk memberikan edukasi di lapangan juga mengajak untuk melakukan advokasi. 

Beberapa perjalanan sudah berhasil kami dokumentasikan dalam bentuk video, artikel dan berita. Misalnya saat melakukan branding produk bawang goreng di Kabupaten Halmahera Timur, advokasi komoditas yang hampir punah dan yang terbaru pembuatan video potret potensi di Pulau Maitara.

Tim Inti pelesiran (Dokumentasi pribadi)
Tim Inti pelesiran (Dokumentasi pribadi)
Pulau ini letaknya di tengah pulau Tidore dan Pulau Ternate dan sempat menjadi latar belakang uang seribu lama. Sebelum ke sini segala konsep disiapkan, apa saja bagian yang ingin diangkat, dan siapa saja yang ingin di temui. Sebab, selama ini pulau Maitara hanya menjadi destinasi wisata serta pendakian dan melupakan unsur sosial.

Mayoritas penduduk pulau berpenghuni adalah nelayan. Suplai ikan baik demersal maupun pelagis di Kota Ternate sebagai pusat perdagangan berasal dari pulau ini. Namun, tingkat kesejateraan yang di ukur lewar NTP belum terbilang baik.

Kehidupan sosial yang belum banyak terekspos membuat kami melakukan plesiran ini. Dari Kota Ternate kami berangkat menggunakan kapal kayu. Hanya butuh wakti 20 menit untuk menyebrang.

Sang Masinis (Dokumentasi pribadi)
Sang Masinis (Dokumentasi pribadi)
Pelabuhan Maitara (Dokumentasi pribadi)
Pelabuhan Maitara (Dokumentasi pribadi)
Sampainya Maitara kami menemui para nelayan dan pengusaha-pengusaha ikan asap yang dapat di lihat pada video berikut ini yang di iringi lewat penggalan lagu Float; Pulang di Instargram berikut ini: Video singkat perjalanan di Maitara

Setelah pembuatan video tersebut dan di posting ke Instagram,Facebook dan Media online yang saya kelola. Berbagai tanggapan positif muncul. Salah satunya ialah ketertatikan perguruan tinggi melakukan kegiatan branding produk dan pemberdayaan berkelanjutan.

Apa yang di dapatkan secara pribadi? Yang pertama ialah pelajaran hidup tentang kesederhanaan. Yap, setiap perjalanan saya selalu menemukan kesederhanaan. 

Sikap kesederhanaan ini selalu ditunjukan saat mereka menjamu dan mengobrol lepas. Banyak unek-unek disampaikan tetapi tidak sampai memaki atau mencela. Gaya bahasa mereka santun dan penuh etika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun